radartegal.com - Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi pusat perhatian dunia vulkanologi.
Gunung api ini, yang dikenal dengan aktivitas vulkaniknya yang cukup tinggi, telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, Gunung Lewotobi berada pada status siaga (level III).
Namun, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi intensif yang dilakukan oleh Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Lewotobi telah dinaikkan menjadi awas (level IV).
Keputusan ini diambil setelah teramati peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, seperti peningkatan gempa vulkanik, deformasi tubuh gunung api, dan peningkatan suhu kawah.
BACA JUGA: Pertama Sejak 130 Tahun, Gunung Fuji Tak Bersalju Karena Suhu Panas
BACA JUGA: Gadis 17 Tahun yang Hilang 3 Hari di Gunung Slamet Ditemukan Selamat, Bertahan dengan 3 Potong Roti
Tanggal Efektif Kenaikan Status
Dilansir dari CNN Indonesia dan ANTARA, kenaikan status Gunung Lewotobi dari siaga menjadi awas ini berlaku efektif mulai tanggal 3 November 2024 pukul 00.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Hal ini mengindikasikan bahwa potensi erupsi besar semakin tinggi dan masyarakat di sekitar gunung api harus meningkatkan kewaspadaan.
Dengan naiknya status Gunung Lewotobi menjadi awas, masyarakat di sekitar gunung api dan pihak berwenang perlu mengambil langkah-langkah antisipasi yang lebih serius.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain adalah evakuasi penduduk di daerah bahaya, penyediaan tempat pengungsian, dan sosialisasi mengenai potensi bahaya erupsi.
BACA JUGA: Mitos Gunung Prau, dari Pocong Tidur sampai Berkumpulnya Dewa-dewa
BACA JUGA: Mitos Menyeramkan Gunung Ciremai, dari Harimau Mata Satu hingga Gamelan Gaib
Peran PVMBG
Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi secara ketat.
Data-data yang diperoleh dari berbagai instrumen pemantauan akan terus dianalisis untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan aktivitas gunung api ini.