BACA JUGA: Asal Usul Tari Topeng Endel Tegal, Pesona Warisan Budaya Sakral yang Mengagumkan
Dengan adanya kolaborasi antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, acara ini berhasil menarik perhatian publik dan memberikan harapan baru bagi pelestarian seni budaya.
Paguyuban Seni Sintren Sekar Arum
Selain upaya melalui festival, paguyuban-paguyuban seni lokal juga memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian seni tradisional di Tegal.
Salah satunya adalah Paguyuban Seni Sintren Sekar Arum. Paguyuban ini aktif menggelar pertunjukan sintren, salah satu seni pertunjukan khas yang pernah sangat populer pada tahun 1960-an hingga 1970-an.
Sintren merupakan seni pertunjukan yang melibatkan seorang penari wanita yang ‘dirasuki’ oleh roh gaib, diiringi oleh musik tradisional yang khas.
BACA JUGA: Tradisi Pernikahan di Tegal, AkulturasiPerpaduan Budaya dan Makna yang Mendalam
Meskipun kesenian ini sudah jarang dipentaskan, Paguyuban Seni Sintren Sekar Arum berusaha keras untuk menjaga agar sintren tetap hidup.
Mereka mengadakan pertunjukan di berbagai tempat, terutama di pusat kota Tegal, dengan harapan dapat menarik minat generasi muda.
Melalui pertunjukan-pertunjukan yang dilakukan secara berkala, paguyuban ini berharap seni sintren dapat kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Langkah-langkah seperti ini sangat penting dalam memastikan bahwa kesenian tradisional tidak punah di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
BACA JUGA: 7 Culture Shok Perbedaan Budaya Tegal dan Jogja, Mirong Aja Berbeda
Menghidupkan Kembali Kesenian Tradisional
Pelestarian kesenian tradisional seperti Tari Rudat Sindang dan Tari Topeng Endel bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta seniman lokal untuk menjaga agar warisan budaya ini tetap ada.
Berbagai upaya seperti pementasan seni, festival budaya, dan keterlibatan generasi muda menjadi kunci utama dalam melestarikan kesenian lokal yang hampir punah.