Selain Tari Rudat Sindang, Tegal juga memiliki Tari Topeng Endel, sebuah tarian yang penuh karakter. Tarian ini memiliki makna yang cukup unik karena menggambarkan gerak-gerik seorang perempuan yang genit dan lincah.
Di masa lalu, Tari Topeng Endel sering ditampilkan dalam acara-acara adat maupun hiburan rakyat. Tari Topeng Endel juga memiliki simbolisme tersendiri yang berkaitan dengan kecantikan dan kecerdikan perempuan.
BACA JUGA: Lestarikan Budaya, Jamasan Kereta Kencana dan Benda Pusaka Digelar di Pemalang
BACA JUGA: Tari Topeng Endel Tegal, Budaya Warisan yang Patut Dilestarikan
Topeng yang dikenakan oleh penari menjadi elemen penting dalam pementasan, memperlihatkan ekspresi yang terbalut dalam keindahan gerakan.
Namun, seperti halnya Tari Rudat Sindang, Tari Topeng Endel kini semakin jarang dipentaskan. Kurangnya minat generasi muda dan minimnya perhatian dari masyarakat membuat tarian ini berada di ambang kepunahan.
Melihat situasi ini, upaya untuk menghidupkan kembali Tari Topeng Endel sangat mendesak. Sebagai warisan budaya yang memiliki nilai sejarah, tarian ini perlu dilestarikan agar tidak hanya tinggal kenangan.
Masyarakat lokal serta pemerintah daerah perlu bekerja sama dalam menjaga kelangsungan seni ini, baik melalui pertunjukan, pelatihan, maupun festival budaya.
BACA JUGA: Ungkap Sejarah, Budaya dan Legenda Tegal dalam Te Tegal, Akhmad Zubaedi Akui Alami Ini
BACA JUGA: Menjadi Tujuan Wisata Budaya, Berikut fakta Menarik Kampung Jalawastu di Brebes
BISA Fest
Dilansir dari ibntegal.ac dan slawifm. Salah satu upaya besar dalam pelestarian kesenian daerah di Tegal adalah dengan diselenggarakannya festival-festival seni budaya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia menggelar sebuah acara bernama BISA Fest. Festival ini didesain untuk memberikan ruang kepada para seniman lokal agar dapat menampilkan karya-karya seni mereka, termasuk kesenian dari Tegal.
Dalam BISA Fest, berbagai jenis pertunjukan seni tradisional ditampilkan. Tarian-tarian seperti Kuntulan dan Tari Topeng turut memeriahkan festival ini.
Tidak hanya sekadar sebagai ajang hiburan, festival ini juga menjadi sarana edukasi untuk generasi muda agar mereka mengenal lebih dalam tentang budaya asli daerahnya.
BACA JUGA: Akulturasi Budaya dan Agama, Mengenal Tradisi Bada Kupat di Berbagai Daerah Jawa Tengah