Makna Nomor Urut Bagi Ketiga Paslon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Pilkada 2024

Selasa 24-09-2024,20:46 WIB
Reporter : Teguh Mujiarto
Editor : Teguh Mujiarto

TEGAL, radartegal.com - Ketiga pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tegal Pilkada 2024 telah resmi memiliki nomor urut berdasarkan hasil pengundian yang digelar KPU, Senin 23 September 2024 malam kemarin. Rupanya, nomor-nomor urut itu memiliki makna bagi masing-masing paslon.

Calon Walikota Tegal Edy Suripno yang berpasangan dengan Ahmad Satori dan mendapatkan nomor urut 1 mengatakan sudah sesuai dengan tagline yang diusungnya yakni saatnya Tegal Nyawiji. Maknanya, sudah saatnya Tegal bersatu, nyawiji pemerintah dengan masyarakatnya, pemimpin dengan warganya.

"Nyawiji inilah yang akan menjadi pondasi utama untuk memajukan Kota Tegal," katanya.

Menurut pria yang akrab disapa Uyip itu, dia yakin pihaknya telah membangun kesadaran kesadaran masyarakat. Saatnya Kota Tegal berbenah.

BACA JUGA: Nomor Urut Paslon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Pilkada 2024 Ditetapkan, Berikut Daftarnya

BACA JUGA: 3 Paslon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Pilkada 2024 Ditetapkan, 212.277 Pemilih di DPT Jadi 'Juri'

"Saatnya Kota Tegal bersatu dan nyawiji itu jawaban untuk Kota Tegal lebih maju lagi," pungkasnya.

Sementara Paslon Dedy Yon Supriyono-Tadzkiyatul Muthmainah mendapatkan nomor urut 2. Dalam sambutannya, Dedy Yon mengatakan nomor urut itu sudah sesuai. 

"Nomor dua ini merupakan nomor yang sudah kita impikan. Tentunya ini sangat memudahkan bagi kami untuk bisa memenangkan Pilkada 2024," katanya.

Sementara paslon termuda Faruq Ibnul Haqqi-M Ashim Adz Dzorif Fikri, mendapatkan nomor urut 3. Bagi mereka angka tersebut memiliki filosofi tersendiri.

BACA JUGA: Pilkada Serentak 2024 di Tegal Hampir Bisa Dipastikan Diikuti 3 Paslon

BACA JUGA: Pengundian Nomor Urut Paslon di Pekalongan Ricuh, Pendukung Saling Lempar Batu

"Tiga itu dasar yang ada di sifat manusia, mewakili kekuatan akal manusia untuk hidup di dunia. Adanya cipta itu tentunya bagaimana menciptakan suatu karya, suatu rasa yang namanya kecintaan terhadap Kota Tegal," kata Faruq.

Sedangkan yang ketiga adalah Karsa, yakni bagaimana untuk mengkarsakan yang memungkinkan manusia hidup di dunia. Nah penggabungan itu ada di angka 3. 

"Ada juga itung-itungan dalam budaya Jawa, kalau 3 itu jatuhnya di dunia. Nah, ini kebetulan sesuai dengan tagline kita membawa Kota Tegal lebih mendunia," ujarnya.

Kategori :