Menurut Aenu Rohman, kebun binatang mini dibangun secara bertahap sejak dua tahun lalu. Semula menggunakan anggaran ketahanan pangan dari Dana Desa (DD).
Sebagian juga dari kantong pribadinya sendiri. Total nominal anggaran yang sudah dikeluarkan sekitar Rp200 juta.
Sementara, Abdurohman yang sehari-hari memberi makan hewan rusa dan kambing itu membenarkan jika setiap sore tempat tesebut selalu ramai.
"Mulai jam empat sore sampai Magrib di sini pasti ramai. Ada yang nongkrong, ngasih makan rusa dan ada pula yang melihat kereta api yang lewat," tukasnya.