Semua sesaji ini akan diletakkan di atas perahu hias yang akan diarak menuju laut. Hingga puncaknya dilarung ditengah laut.
Mitos dan Kepercayaan di Balik Tradisi
Di balik tradisi sedekah laut, terdapat berbagai mitos dan kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat Tegal. Salah satunya adalah mitos tentang penguasa laut yang dikenal dengan sebutan Nyi Roro Kidul.
BACA JUGA: 5 Kisah Mistis Mitos Tegal yang Terkenal, Urban Legend yang Masih Dipercaya Hingga Saat Ini
BACA JUGA: Polres Tegal Kota Amankan Tradisi Sedekah Laut Nelayan
Masyarakat percaya bahwa Nyi Roro Kidul adalah penguasa pantai selatan yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan lautan. Oleh karena itu, sesaji yang diberikan dianggap sebagai cara untuk menyenangkan hati sang penguasa laut agar memberikan perlindungan dan keberkahan.
Selain itu, ada juga kepercayaan bahwa roh leluhur yang telah meninggal bersemayam di laut. Mereka dapat memberikan pertolongan kepada keturunannya jika dihormati dengan baik.
Maka dari itu, sedekah laut juga dianggap sebagai cara untuk berkomunikasi dan menjaga hubungan baik dengan roh leluhur.
Kaitan dengan Aspek Sosial dan Kultural
Sedekah laut tidak hanya memiliki aspek spiritual, tetapi juga sosial dan kultural. Upacara ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan memperkuat rasa kebersamaan.
BACA JUGA: Anggota DPRD Apresiasi Warga Pertahankan Tradisi Sedekah Laut
BACA JUGA: Sempat Terhenti, Anggota DPRD Brebes Apresiasi Tradisi Sedekah Laut di Pangaradan
Dalam persiapan dan pelaksanaan upacara, seluruh masyarakat tanpa memandang status sosial atau ekonomi saling bahu-membahu. Ini menciptakan ikatan sosial yang kuat dan memperkuat solidaritas komunitas.
Upaya Pelestarian
Meskipun sedekah laut memiliki makna yang begitu mendalam, tradisi ini tidak lepas dari tantangan. Modernisasi dan perubahan pola pikir masyarakat sering kali menjadi ancaman bagi kelestarian tradisi ini.
Generasi muda yang semakin terpapar oleh budaya global terkadang kurang memahami pentingnya sedekah laut dan cenderung menganggapnya sebagai sesuatu yang kuno.
Namun, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan oleh pemerintah daerah dan tokoh-tokoh masyarakat. Pendidikan dan penyuluhan mengenai pentingnya sedekah laut serta makna di baliknya terus digalakkan di sekolah-sekolah dan komunitas.
BACA JUGA: 10 Mitos Populer Masyarakat Kejawen, Nomor 7 Paling Sering Dibicarakan!