PEMALANG, radartegal.id - Harga jagung di Kabupaten Pemalang anjlok. Hal ini dikeluhkan petani karena membuat pendapatan mereka menurun drastis.
Anjloknya harga jagung di Pemalang menyusul masa panen jagung yang baru saja dimulai. Hal ini membuat stok jagung di pasaran melimpah.
Harga jagung di Pemalang menjadi sangat murah di skala petani. Kondisi ini membuat petani mengeluh karena harga jagung tak kunjung naik.
Salah satu petani jagung di Pemalang, Tardi, menuturkan, biasanya masa panen jagung berlangsung sekitar 4 bulan. Hamparan jagung banyak ditemukan di sepanjang jalan desa saat musim panen.
BACA JUGA: 9 Manfaat Jagung Rebus yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Efektif Mencegah Depresi
Ketika sudah dipanen, jagung harus dijemur dan dipastikan kering merata. Apalagi saat ini stoknya melimpah sehingga disimpan dalam waktu lama.
"Ada beberapa petani yang menyimpan jagung dan menunggu harga naik baru dijual supaya dapat untung maksimal," ujarnya.
Saryo, petani jagung di Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang mengatakan, penyewa lahan pertanian untuk ditanami jagung merasakan bahwa harga jagung masih cukup rendah dibandingkan harga padi. Padahal jagung melimpah dan hasil panen bagus.
"Harga jagung kisaran Rp4.500 per kilogram, sementara harga gabah sekitar Rp6.000 per kilogram," katanya.
BACA JUGA: Dapat Bantuan Pompa Air 92 Unit, Produksi Padi Kabupaten Klaten Naik 6.805 Ton
Petani banyak yang sedang panen jagung, dan masih berlangsung hingga saat ini, jagung berkualitas, bagus dan melimpah. Namun sayangnya harga masih murah.
Para petani berharap harga jagung bisa naik, agar bisa mendapatkan keuntungan yang semestinya.
"Kalau harga murah terus maka petani rugi, apalagi jagung menumpuk belum laku semua," tambahnya.