Dalam mengolahnya, dianjurkan untuk tidak menggunakan santan, tidak dimasak dengan durasi lama, atau dipanaskan berulang-ulang.
Anjuran lainnya, tetap konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayur sayuran.
Lalu dimbangi juga dengan olahraga yang cukup.
Bagi yang tidak memiliki banyak waktu, bisa melakukan olahraga kecil seperti berjalan cepat di kamar, atau olahraga lain yang tak memerlukan ruangan, atau alat khusus.
3. Daging Kambing Mengobati Darah Rendah
Banyak anggapan yang menyebut selama ini jika memakan daging kambing, dapat membantu menambah darah yang berada di tubuh kita. Namun faktanya daging kambing itu sendiri memiliki kandungan lemak yang lebih rendah daripada daging sapi dan ayam.
Sejauh ini, penelitian resmi yang membuktikan bahwa daging kambing mampu meningkatkan tekanan darah secara cepat, belum ada. Namun, orang perlu bijak mengonsumsi daging kambing, meski kandungan lemaknya lebih rendah dari daging sapi dan aycim.
4. Ibu Hamil Tak Boleh mengonsumsi Daging Kambing
Ada mitos yang menyebut ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi daging kambing. Dikhawatirkan, jika ibu hamil mengonsumsi daging kambing akan mengganggu janin yang tengah dikandungnya.
Namun faktanya, daging kambing memiliki sejumlah kandungan yang cukup baik untuk tumbuh kembang si bayi yang dikandung. Mengonsumsi daging kambing diperbolehkan bagi ibu hamiil, selama itu tetap berada pada batas wajar dan tidak berlebihan.
Namun perhatikan juga tingkat kematangan dalam mengolah daging kambing. Pastikan daging yang diolah telah matang seutuhnya, perbanyak minum air puih.
Lalu, yang terpenting saat mengonsumsi daging kambing dibarengi dengan konsumsi makanan sehat lainnya seperti buah dan sayuran.
BACA JUGA: Cara Buat Sate Kambing Empuk di Mulut, Panduan Lengkap untuk Menu Spesial Lebaran Idul Adha
Demikian informasi yang kami bagikan mengenai mitos daging kurban saat Idul Adha. Semoga bermanfaat.