Proses pemasakan yang tepat pada permukaan daging dapat membunuh bakteri tersebut, sehingga mengurangi risiko kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan daging dimasak dengan benar untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Daging sapi tidak cocok untuk anak-anak
Pendapat bahwa daging sapi tidak cocok untuk anak-anak karena teksturnya yang keras adalah salah kaprah. Daging sapi dapat diolah menjadi hidangan yang lebih lembut dan mudah dikonsumsi anak-anak, seperti daging giling, tumis, atau sukiyaki.
Selain itu, daging sapi merupakan sumber protein dan zat besi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Zat besi dari daging sapi, terutama zat besi heme, mudah diserap oleh tubuh dan sangat dibutuhkan untuk mencegah anemia pada anak-anak.
BACA JUGA: Resep Gulai Kambing Mudah, Ide Olahan Daging yang Enak Saat Idul Adha
BACA JUGA: Cobain Resep Empal Daging Sapi Agar Tidak Bosan Cocok untuk Stok Lauk Tahan Lama
Perlu dicuci sebelum disimpan
Banyak orang percaya bahwa daging sapi harus dicuci sebelum disimpan. Faktanya, mencuci daging sapi sebelum disimpan justru dapat meningkatkan kelembapan dan mempercepat pertumbuhan bakteri.
Sebaiknya, daging sapi disimpan dalam kondisi kering dan bersih tanpa dicuci terlebih dahulu. Namun, jika daging akan segera dikonsumsi, mencuci daging untuk mengurangi kotoran dan bau tidak menjadi masalah.
Daging sapi tidak sehat untuk kesehatan
Daging sapi sering kali dicap tidak sehat karena dianggap tinggi lemak dan kalori. Namun, daging sapi sebenarnya merupakan sumber nutrisi penting, termasuk protein, zat besi heme, dan vitamin B12.
Daging sapi yang diberi makan rumput bahkan mengandung lebih banyak asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung. Asupan daging sapi yang seimbang dan dikombinasikan dengan gaya hidup sehat tidak akan membahayakan kesehatan, bahkan sebaliknya, bisa memberikan manfaat nutrisi yang signifikan.
BACA JUGA: Tips Agar Tidak Pusing Makan Daging Saat Idul Adha
Menyebabkan kegemukan