SLAWI, radartegal.id - Destinasi wisata air terjun memang banyak diminati sebagian orang. Seperti Destinasi Wisata Curug Putri yang letaknya berada di antara Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal sekaligus, wisata curug putri memang tak lepas dari sejarah asal-usul dan cerita mitosnya.
Wisata Curug Putri tak hanya dikenal dengan panorama alam asri yang menajubkan, tetapi juga sejarah asal-usul dan mitosnya. Apalagi curug ini membelah dua desa di dua kabupaten, yakni Desa Dukuhbenda Kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal dengan Desa Padanama Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes.
Asal-usul dan mitos Wisata Curug Putri konon terkenal sebagai tempat para makhluk tak kasap mata bersemayam. Banyak pengunjung yang mengaku melihat sosok astral tersebut, yang berada di sekitar aliran air curug.
BACA JUGA: Indahnya Romansa Menyelimuti Mitos Curug Penganten Banyumas, Kini Semakin Ramai Pengunjung
Sejarah asal-usul dan mitos Curug Putri
Curug Putri ini terdapat sebuah cerita rakyat ataupun legenda yakni seputar mitos dan asal-usul Curug Putri itu sendiri, dan juga terdapat beberapa larangan atau pantangan Yang harus dipatuhi ketika berkunjung ke lokasi Curug Putri tersebut.
Mitos Curug Putri yang beredar di masyarakat yaitu Curug Putri ini dipercaya merupakan tempat pemberhentian para Putri atau bidadari dari kayangan yang turun ke bumi.
di Curug Putri ini para bidadari itu akan bermain melepas penat dan sekaligus mandi di bawah air terjun yang jernih dan segar itu, sehingga ada yang mengatakan karena mitos inilah Curug tersebut dinamai dengan sebutan Curug Putri.
Selain itu sebagian masyarakat juga mempercayai bahwa penamaan Curug Putri tersebut berawal karena adanya peristiwa pengejaran seorang putri dari kerajaan Mataram. Dikisahkan Pada masa itu ada seorang putri yang cantik jelita dan kecantikannya itu sampai terkenal hingga ke negeri lain atau kerajaan lain.
BACA JUGA: 5 Wisata Curug Terindah di Tegal, Mengeksplor Keindahan Alam Daerah Atas di Kabupaten Tegal
Hingga suatu saat kabar kecantikannya itu sampai kepada seorang raja dari kerajaan lain, dan kemudian Raja itu mendatangi kediaman dari Putri tersebut dan bermaksud untuk meminangnya.
Namun pada saat itu Putri tersebut sudah memiliki seorang laki-laki yang sangat ia cintai. Sehingga ia pun menolak lamaran dari seorang raja tadi melihat hal itu ayahnya pun menjadi marah sehingga sang Putri pun akhirnya lari dari istana dan menuju ke hutan.