SEMARANG, radartegal.id – Dinilai lebih rawan dari Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi kerawanan Pilkada 2024. Hal ini seperti disampaikan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat menerima kunjungan Komisi II DPR RI di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 4 Juni 2024.
"Untuk Pilkada saya kira lebih rawan dibandingkan Pilpres," kata Nana.
Oleh karenanya, diperlukan keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengantisipasi konflik antarkelompok masyarakat pendukung. Selain itu, lanjut Nana, perlu meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dengan instansi terkait.
Tujuannya agar dapat menjaga kondusivitas, kelancaran, dan ketertiban wilayah selama pemilu.
BACA JUGA: Jelang Pilkada 2024, Polres Tegal Gandeng MUI, DMI dan Badko LPQ dalam Silaturahmi Kamtibmas
BACA JUGA: 891 Anggota PPS Pilkada 2024 Kabupaten Brebes Dilantik, Ketua KPU Tanggapi Rumors yang Beredar
"Kami juga merangkul forum-forum (warga) supaya mampu menjaga kondusivitas wilayah," ungkap Nana.
Pemantauan dan inventarisasi permasalahan selama tahapan Pilkada ini juga dilakukan melalui Desk Pilkada yang juga melibatkan instansi vertikal. Desk Pilkada tingkat provinsi sampai kabupaten/kota juga sudah dibentuk.
"Posko Pilkada juga sudah disiapkan. Di kabupaten/kota juga sudah membuat," jelasnya.
Untuk mengawal dan mengamankan Pilkada Serentak di Jawa Tengah, Pemprov Jateng sudah menyiapkan Satlinmas. Pasca Pemilu 2024 pada Februari lalu, sudah ada 97.291 anggota Satlinmas yang mengikuti pelatihan.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Memanas, PKB Kabupaten Tegal Tidak Tutup Peluang Koalisi
Jumlah itu nanti masih akan bertambah sesuai dengan kebutuhan KPU. Mengingat jumlah TPS yang diperkirakan akan digunakan untuk Pilkada di Jawa Tengah sebanyak 58.677 lokasi.