7 Tempat Ziarah di Tegal Terpopuler 2024, Menjelajahi Sejarah Perjuangan Para Ulama

Selasa 09-04-2024,08:20 WIB
Reporter : Yanuar Eko Bahari
Editor : Khikmah Wati

Posisi makam Pangeran Hanggawana tepat di belakang Masjid Kasepuhan Ki Ageng Anggawana. Makam beliau dikelilingi dengan pagar batu bata setinggi kira-kira 120 cm dan dalam keadaan tertutup oleh bangunan beratapkan genting.

4. Makam Mbah Panggung

Tempat ziarah di Tegal terpopuler selanjutnya adalah makam Sayyid Syarif Abdurrahman atau Mbah Panggung terletak di Komplek TPU Panggung, Jl KH. Muklas No 5, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Tegal. Beliau hidup saat masa Walisongo. Merupakan salah satu murid dari Sunan Kalijaga dan Syekh Siti Jenar.

BACA JUGA: 3 Tempat Wisata Religi di Tegal, dari Makam Raja Mataram Hingga Suroponolawen

Makam Ulama dan Sunan

5. Makam Syekh Atas Angin

Lokasi Makam Syekh Atas Angin berada di Desa Pedagangan Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Sekitar 1,5 KM ke barat dari Pusat Kota Slawi.

Lokasinya cukup mudah dijumpai, karena hanya sekitar 500 meter dari jalan utama Jalan Raya Slawi – Jatibarang.  Makam Syekh Atas Angin berada di tengah komplek Makam Mbah Jaksa. Jadi untuk menuju pintu masuk makam, kita bisa melewati gapura Makam Mbah Jaksa dan Masjid Baiturrahman.

6. Makam Sunan Amangkurat I

Makam ini terletak di Desa Pesarean, Adiwerna, Kabupaten Tegal. Sunan Amangkurat I merupakan putra ke sepuluh dari Sultan Agung yang lahir pada tahun 1619. Nama aslinya adalah Raden Mas Sayidin. 

BACA JUGA: 5 Masjid Bersejarah di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Sebagai Destinasi Wisata Religi Pusat Peradaban Islam

Pada tahun 1645 beliau diangkat menjadi Raja mataram menggantikan ayahnya dan mendapat gelar Susuhunan Ing Alaga. Ketika dinobatkan secara resmi pada tahun 1646, gelarnya menjadi Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung.

7. Makam Habib Thohir Al-haddad

Tempat ziarah di Tegal terpopuler 2024 terakhir adalah makam Muhammad bin Thohir al-Haddad. Beliau lahir di Kota Geidun, Hadramaut, Yaman pada tahun 1838 M yang kemudian hijrah ke Indonesia. 

Abdullah bin Hasan bin Husein al-Haddad, cicit atau generasi ke-3 dari Habib Muhammad bin Thohir menceritakan bahwa buyutnya yakni Habib Thohir merupakan ulama tersohor dari Yaman yang kerap melakukan Syiar Islam di India, Pakistan dan negara-negara Arab.

BACA JUGA: Sejarah Masjid Kasepuhan Pangeran Purbaya Kalisoka di Tegal Menjadi Wisata Religi

Kategori :