Tradisi ini biasa dilakukan masyarakat Ketanggungan atau Banjarharjo dan sekitarnya ketikan ada hajatan atau pernikahan. Biasanyan mereka menyambut tamu dengan tradisi perang centong yang dilakukan oleh dua orang dengan gerakan tangan dan kaki yang memiliki ciri khas.
Penari akan melalukan gerakan tubuh cekatan dan dinamis untuk merebutkan kendi berisi telur dengan diiringi musik gamelan Sunda. Ini merupakan tarian dengan mengadopsi kisah gendasari dan gendawangi.
Demikian tadi kisah menarik tradisi perang centong yang menjadi sejarah penyebaran agama islam di Desa Jalawastu. Semoga bermanfaat.(*)