RADAR TEGAL - Apakah daya beli kendaraan listrik di Indonesia akan meningkat? Dalam era yang semakin mengedepankan keberlanjutan dan kesadaran lingkungan, kendaraan listrik menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan menjaga kualitas udara.
Dalam sebuah acara bertajuk “Final Report 1st Round Electrified Vehicle Comprehensive Research & Study,” Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, menyoroti potensi daya beli kendaraan listrik untuk menghemat energi hingga 80 persen dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar minyak.
Menurut Hartanto, hasil penelitian menunjukkan bahwa daya beli kendaraan listrik jenis hybrid dapat menghemat sekitar 50 persen, sedangkan jenis plug-in hybrid bahkan dapat mencapai efisiensi hingga 75-80 persen.
Dengan tidak memerlukan bahan bakar minyak sebagai penggerak utama, daya beli kendaraan listrik dapat menjadi solusi untuk mereduksi dampak negatif kendaraan konvensional terhadap lingkungan.
BACA JUGA: Biaya Servis Berkala Mobil Listrik Ramah ATM, Mulai dari Rp200 Ribuan
Keunggulan tersebut tidak hanya terletak pada efisiensi energi. Namun juga pada kontribusinya terhadap kualitas udara bersih dan pengurangan efek rumah kaca.
Ketersediaan SPKLU
Untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik, tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Prof. Dr.rer.nat. Ayi Bahtiar, M.Si., Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjajaran, mengemukakan dalam acara "Satu Jam Berbincang Ilmu," keberhasilan konversi ke kendaraan listrik sangat tergantung pada ketersediaan SPKLU yang memadai.
Faktor yang berpotensi mempengaruhi daya beli kendaraan listrik tidak hanya terletak pada efisiensi dan keunggulan lingkungan, tetapi juga pada kenyamanan dan kemudahan penggunaan.
BACA JUGA: Ini Kekurangan Mobil Listrik Tesla yang Bikin Pikir Dua Kali
Salah satu alasan masyarakat lebih memilih kendaraan konvensional adalah ketersediaan bahan bakar yang lebih mudah ditemukan, berbeda dengan SPKLU yang biasanya hanya ada di kota-kota besar dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Solusi
Menyikapi permasalahan tersebut, solusi yang tepat adalah meningkatkan ketersediaan SPKLU di seluruh kota, disertai dengan sistem pengisian daya yang cepat. Seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan listrik, SPKLU harus ditempatkan dengan strategis, seperti di area parkir SPBU dan hotel.
Hal ini tidak hanya memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam mengisi bahan bakar, tetapi juga memberikan kesempatan untuk beristirahat di rest area SPBU atau saat bermalam di hotel.