Tidak sedikit yang sulit untuk menyusun anggaran, pendapatan, pengeluaran, sampai memprioritaskan keuangan.
4) Tidak memiliki alternatif
Hal keliru saat menggunakan pinjol adalah tidak memiliki alternatif lain yang layak. Tidak heran mengapa banyak yang menggunakan pinjol sebagai solusi paling tepat dan cepat.
Belum lagi akibat rendahnya akses ke institusi keuangan formal seperti bank, serta kurang pemahaman soal pembiayaan lain selain pinjol. Maka dari itu, banyak yang menggunakan pinjol tanpa tahu dampak apa saja yang muncul dari layanan tersebut.
5) Siklus hutang yang tidak bisa dipecahkan
Siklus hutang ini bisa terus terjadi khususnya bagi orang-orang yang menerapkan metode gali lubang tutup lubang. Tidak sedikit yang memutuskan ambil pinjaman lagi di pinjol lain, untuk melunasi hutang di pinjol sebelumnya.
BACA JUGA : Bisa Digugat? Begini 4 Risiko yang Terjadi Jika Mengabaikan Surat Somasi Pinjol
Justru cara ini hanya akan makin menjerat orang tersebut dalam lingkaran hutang yang berkepanjangan, serta meningkatkan risiko galbay semakin tinggi karena bunga dan pokok hutang yang makin banyak.
Kesimpulan
Ada beberapa hal keliru yang sering dilakukan saat menggunakan pinjol. Mulai dari tidak memahami kebijakan layanan, ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan, tidak bisa membuat anggaran dengan tepat, tidak ada alternatif, dan sering gali lubang tutup lubang.
Pastikan Anda mempertimbangkan hal-hal tersebut lebih dulu secara matang, sebelum buru-buru mengajukan pinjaman online.
Demikian 5 penyebab yang sering membuat orang terlilit hutang pinjol. Semoga informasi ini membantu. (*)