RADAR TEGAL - Indonesia memang memiliki banyak sekali tempat yang indah di berbagai penjurunya. Indonesia juga memiliki beberapa desa unik yang menarik kita bahas.
Salah satu desa unik di Indonesia adalah Desa Sawai. Tempat ini memiliki hal menarik yang tentunya kamu pasti akan tercengang dengan hal ini.
Desa unik di Indonesia ini terletak di Maluku Tengah dan berada di dekat laut. Namun, pemandangan lain justru tampil di desa ini dengan adanya sebuah sungai di tengah-tengah pemungkiman.
Pada artikel ini radartegal.disway.id akan membahas mengenai desa unik di Indonesia. Mari kita simak apa saja yang bisa orang lakukan di sungai keramik ini?
BACA JUGA:5 Kebiasaan Unik Suku Jawa, Salah Satunya Suka Mengalah
BACA JUGA:5 Provinsi Terkaya di Indonesia Tahun 2023, Apa Provinsi Kamu Masuk Di Dalamnya?
Desa unik di Indonesia ini punya sungai keramik
Melansir dari chanel Youtube Jelajah Bumi, membahas mengenai hal yang menarik ini. Siapa sangka di dalam sebuah pemungkiman terdapat sungai yang terlapisi oleh keramik ini.
Layaknya sebuah kolam renang yang ada di perkotaan, terkadang anak-anak bermain di sungai ini. Namun, terlihat aliran sungainya tidak deras dan juga tidak terlalu dalam untuk anak-anak.
Seperti kebiasaan orang Indonesia, tempat ini juga warga setempat jadikan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas. Beberapa aktivitas yang ada di dalam sungai ini seperti mencuci, mandi dan bermain anak.
Walaupun sering warga gunakan untuk banyak aktivitas seperti tadi, sungai ini masih tetap terjaga kebersihannya. Hal ini mungkin karena warganya sudah sangat peduli dan sadar bisa memanfaatkan sungai.
BACA JUGA:5 Hobi Unik di Indonesia, Salah Satunya Bikin Orang Ngakak
BACA JUGA:5 Hobi Bisa Menghasilkan Uang untuk Tambahan Pemasukan, Nomor 2 Paling Unik
Desa tertua?
Menurut chanel Youtube tersebut, desa ini termasuk salah satu yang tertua loh di negara ini. Kabarnya Desa Sawai ini sudah ada sebelum para penjajah datang ke nusantara.
Luas wilayah desa ini mencapai 15 hektar saja. Dan jumlah penduduknya kurang lebih 4 ribu jiwa.
Berdasarkan cerita yang ada, desa ini dahulunya berdiri dari para pedagang Arab yang singgah. Hal ini bisa terlihat dari adanya beberapa aksen timur tengah di tempat ini.