RADAR TEGAL- Guru kelompok bermain di Kabupaten Tegal membuat inovasi unik. Berupa mainan kereta api yang terbuat dari pelepah pisang.
Dengan inovasi itu, guru kelompok bermain di Kabupaten Tegal bernama Nur Mila Roshifa ini berhasil lolos seleksi inovasi pendidikan dari 300 peserta. Dia merupakan pengajar dari KB Muslimat Nahdlatul Ulama (MNU) Masyithoh Getaskerep Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
Inovasi dari guru kelompok bermain di Kabupaten Tegal ini mendapat sorotan saat mengikuti acara Pameran Inovasi Pendidikan Kabupaten Tegal yang digelar di Gedung Korpri Slawi, Rabu 13 Desember 2023.
Nur Mila Roshifa merupakan guru kelompok bermain di Kabupaten Tegal yang ikut ambil bagian dalam inovasi pendidikan.
BACA JUGA:Belajar Membatik, Siswa Tuna Rungu di SLB Negeri Kabupaten Tegal Fokus Pegang Canting Bareng Guru
"Jadi yang lolos seleksi awalnya 70 lembaga. Kemudian ditambah lagi menjadi 100 lembaga. Sedangkan pendaftar awalnya 300 peserta," kata Nur Mila Roshifa, saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, media pembelajaran dari bahan alam berupa pelepah pisang ini sangat aman untuk permainan anak-anak. Karena media ini, sebenarnya sudah ada sejak jaman dulu sebelum ada gadget.
Bahan alam itu, tidak hanya dibuat untuk mainan kereta api. Namun juga bisa untuk membuat pedang-pedangan, kuda-kudaan dan lainnya.
"Kenapa kita memilih kereta api, karena anak didik kami sedang mempelajari kendaraan darat," kata Nur Mila.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Kenaikan Insentif Guru Madin di Kota Tegal Digoalkan 9 Anggota Komisi I DPRD
Pembelajaran bahan alam, kata guru kelompok bermain di Kabupaten Tegal ini, mencakup 5 aspek positif bagi anak didik. Pertama, anak didik dapat mengetahui ciptaan Allah yang dapat dimanfaatkan untuk media bermain.
Kedua, untuk melatih fisik motorik anak supaya bisa berkreasi. Ketiga, menumbuhkan ide anak supaya lebih kreatif.
Keempat, mengajak anak agar tidak selalu membeli ketika ingin mainan kereta api. Kemudian kelima, anak bisa senang dengan mainan tradisionalnya dan orang tua pun tenang karena anaknya tidak bermain gadget.
"Media pembelajaran ini sudah kami terapkan kepada anak didik kami," sambungnya.
BACA JUGA:Galang Dana untuk Palestina, Guru dan Santri di Kabupaten Tegal Sumbang Rp38,9 Juta