Tidak hanya dari segi legalitas dan besaran denda, perbedaan antara pinjol legal dan ilegal juga dapat dilihat dari pendekatan dalam penawaran layanan.
BACA JUGA:5 Bahaya Ajukan Pinjaman ke Banyak Pinjol, Jika Nekat Bisa Jadi Incaran Debt Collector
Pinjol ilegal seringkali agresif dalam mempromosikan platform mereka, bahkan melalui layanan pesan seperti WhatsApp. Sebaliknya, pinjol legal dilarang untuk menggunakan metode promosi yang terlalu agresif.
Penagihan utang juga menjadi poin kritis dalam membedakan keduanya. Pinjol ilegal cenderung melakukan penagihan dengan cara yang kasar, bahkan bisa sampai ke tingkat mengganggu keluarga dan kantor.
Di sisi lain, pinjol legal memiliki prosedur penagihan yang lebih terstruktur, di mana konsumen yang gagal membayar akan masuk dalam daftar hitam setelah 90 hari dari masa jatuh tempo.
Selalu waspada
Meski pinjol legal dianggap lebih aman, Halimatus tetap mengingatkan para mahasiswa untuk tetap waspada dan cermat.
BACA JUGA:5 Pinjol Resmi OJK 2023 Paling Taat Aturan, Nomor 1 Paling Banyak Orang Download
Keamanan finansial mereka tetap menjadi tanggung jawab pribadi, dan pemahaman yang baik mengenai perbedaan antara pinjol legal dan ilegal dapat membantu mereka mengambil keputusan yang bijak dalam mengelola keuangan pribadi.
Dalam era di mana kemudahan akses menjadi kunci utama, mahasiswa harus memahami bahwa pengetahuan mengenai layanan keuangan online adalah modal penting.
Kesimpulan
Dengan adanya peringatan dan panduan dari OJK, diharapkan masyarakat, terutama para mahasiswa, dapat lebih bijak dalam menggunakan layanan pinjaman online dan dapat menjaga keuangan mereka dengan baik.
Sebagai generasi penerus bangsa, kewaspadaan terhadap praktik pinjaman ilegal harus ditingkatkan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan finansial di masa depan.(*)