Tumbuhkan kesadaran orang tua agar secara rutin melakukan penimbangan ke posyandu dan melakukan vaksinasi lengkap kepada balita. Disebutkan, banyaknya kasus stunting yang ditangani selain karena faktor gizi buruk juga akibat komplikasi berbagai penyakit yang diderita oleh balita.
"Dan salah satu upaya pencegahannya adalah melalui vaksinasi," kata dr Krisna.
Dia menyarankan, lakukanlah vaksinasi lengkap di puskesmas agar dapat menghemat biaya karena vaksin sudah disediakan oleh pemerintah. Menurutnya, ketika hendak memberikan edukasi kepada orang tua yang anaknya beresiko stunting, supaya menggunakan bahasa yang baik, mudah dipahami dan tidak membuat orang tua enggan membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas.
"Penting dipahami bahwa stunting itu sudah pasti pendek. Tetapi balita pendek belum tentu stunting, karena faktor genetik juga berpengaruh terhadap tinggi badan anak," ujarnya.
BACA JUGA:Gerdas Tasing, Upaya Pemerintah Tekan Angka Stunting di Brebes
Dia menjelaskan, untuk mengetahui ciri anak beresiko stunting adalah panjang badan saat lahir kurang dari 46 cm. Untuk anak laki-laki usia 1 tahun, tinggi badan (TB) kurang dari 70 cm, sedangkan untuk anak perempuan usia 24 bulan TB minimal 80 cm.
Krisna mengimbau kepada para dokter yang sudah banyak menulis berbagai literatur tentang stunting. Jika melihat balita yang mengalami gejala resiko stunting segera dirujuk ke puskesmas atau rumas sakit.
"Sehingga nanti pihak puskesmas atau rumah sakit yang menentukan apakah anak itu stunting atau tidak dan tindakan medis lanjutan apa yang harus dilakukan," terangnya.
Krisna berujar, bahwa upaya pencegahan sangat penting untuk mengatasi kasus stunting. Karena biaya pencegahan jauh lebih murah ketimbang penanganan balita stunting.
BACA JUGA:Gandeng Tanoto Foundation, Pemkab Tegal Percepat Penurunan Stunting Melalui 6 Pesan Kunci
Penanganan membutuhkan banyak dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu kedokteran, karena anak yang sudah terkena stunting mengalami berbagai komplikasi penyakit yang harus ditangani bersama oleh dokter spesilis.
Kuncinya, orang tua harus rutin melakukan penimbangan balita ke posyandu dan melakukan imunisasi lengkap pada anak di bawah usia dua tahun. Karena anak akan mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat di usia sebelum 2 tahun.
"Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang baik dan pemantauan tumbuh kembang anak melalui dukungan tim pendamping keluarga dan ahli gizi di puskesmas," tutupnya.
Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Tegal Umi Azizah dan dihadiri sejumlah pengurus Muslimat NU dan Fatayat NU se Kabupaten Tegal. (adv)