RADAR TEGAL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes, kembali memberikan peringatan atau warning kepada pelaksana (kontraktor) proyek pembangunan gedung laboratorium biosafety level 2 Labkesda. Pada pekan kedua November ini, progres pembangunan harus sudah mencapai 70 persen.
Diketahui, pembangunan gedung laboratorium biosafety level 2 Labkesda Brebes digarap PT Gemah Ripah sebagai pemenang lelang. Progres pengerjaan proyek senilai Rp2,8 miliar itu sempat mengalami keterlambatan.
Sedianya pada pekan ke-16 pembangunan atau pada akhir Oktober 2023, progresnya harus mencapai 45,71 persen. Namun, realisasi pekerjaan baru 25,94 persen.
Sehingga Dinkes menangih janji kontraktor yang menyatakan akan merampungkan target 70 persen pada pekan kedua November, berikut deviasi minus 19,77 persen, atas keterlambatan progres sebelumnya.
Janji tersebut kontraktor sampaikan saat Dinkes menggelar Show of Case Meeting. Pada saat itu, kontraktor pelaksana menyatakan sanggup menuntaskan pekerjaan.
"Pekan kedua November ini, kami kembali menagih janji kontraktor pelaksana proyek laboratorium biosafety level 2 Labkesda. Yakni, pekerjaan harus 70 persen termasuk deviasi minus 19,77 persen dari realisasi sebelumya," ungkap Kepala Dinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati kepada Radar Tegal, Minggu 5 November 2023 sore.
Berdasarkan hasil rapat evaluasi, lanjut Ineke, seharusnya realisasi pekerjaan laboratorium biosafety level 2 akhir Oktober harus mencapai 45,71 persen. Namun, karena terkendala pengerjaan kontruksi fisik (gedung) dan belum terpasangnya instalasi peralatan.
Sehingga realisasi pekerjaan hingga pekan 16 (24 Oktober), baru 25,94 persen dan harus dituntaskan. Targetnya, pekan 18 semua progres pembangunan harus bisa menyentuh 70 persen.
BACA JUGA:Ajak Masyarakat Cek Kesehatan Berkala, Labkesda Brebes Luncurkan GEMERLAB
"Mengingat waktunya semakin mepet (terbatas), toleransi mengejar kekurangan pekerjaan deviasi minus 19,77 persen hanya dua pekan. Terlebih, banyak item pekerjaan yang persentasenya besar dalam instalasi peralatan," ujarnya.
Ineke menuturkan, banyaknya item pabrikan mendominasi pekerjaan infrastruktur laboratorium biosafety level 2. Bahkan, hampir 80 persen instalasi komponennya memang langsung pabrikan. Sehingga, harus menunggu bangunan fisik selesai dibangun dengan instalasi listrik harus sudah terpasang.
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Imam Budi Santoso menambahkan, dengan alokasi anggaran mencapai Rp2,8 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus. Pihaknya mengaku, sudah memberikan peringatan tegas kepada kontraktor pelaksana. Fokusnya, memastikan semua deviasi minus pada pekan 16 bisa selesai tuntas pada pekan 18 ini.
"Sesuai pernyataan kontraktor pelaksana, kami menagih komitmen penyelesaian pekerjaan. Yakni, pemasangan sandwich panel hingga instalasi pabrikan lainnya," imbuhnya. (*)