Legenda Sungai Serayu yang Mengaliri 5 Kabupaten di Jawa Tengah, Dipercaya Terbuat dari Air Pipis Bima

Kamis 19-10-2023,19:45 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

Usai berhasil mengalahkan Bakasura, di aliran Sungai Serayu yang konon terbuat dari air kencingnya terdengar suara gemericik air. Ternyata Bima melihat, Dewi Drupadi sedang mencuci baju.

Bima alias Werkudara langsung terpesona dan mengucap “Sira ayu” atau yang berarti “Kamu cantik.” Dewi Drupadi yang kaget dan terkejut, langsung bermaksud pergi.

Tetapi karena gugup, Dewi Drupadi malah terjatuh ke aliran sungai. Konon Bima terlambat menyelamatkan Dewi Drupadi, sehingga dia pun tidak bisa terselamatkan jiwanya.

Yang kedua adalah kisah Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Saat melakukan perjalanan, Sang Sunan menjumpai tepian sungai yang lebar dan dalam.

Sunan Kalijaga atau Sunan Undik tiba-tiba menyaksikan kepala perempuan berwajah cantik di tengah permukaan sungai. Sunan Kalijaga kemudian menamakan sungai itu seperti nama yang saat ini dikenal warga.

Mitos Sungai Serayu terkait dengan mitologi Semar

Di Dieng yang merupakan hulu sungai Serayu, terdapat sejumlah candi. Antara lain Candi Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, Gathutkaca, Bisma, dan lain-lainnya.

Yang paling menarik, baik di hulu maupun di hilirnya, terdapat ornamen Semar. Di Dieng ada Candi Semar, sedangkan Gunung Srandil yang berdekatan dengan hilirnya terdapat patung Semar.

Patung Semar kemudian menjadi penanda tempat turunnya Semar (Sang Hyang Bathara Ismaya). Yakni dari kahyangan Jong Giri Saloka ke Mercapada (Tanah Jawa) di puncak Gunung Srandil.

Itulah mengapa Sungai Serayu banyak diasumsikan sebagai sungai suci yang bukan sekadar memberikan penghidupan bagi manusia. Tetapi juga memiliki makna simbolik yang sangat dalam.

Demikian informasi tentang asal usul dan mitos Sungai Serayu, yang merupakan salah satu sungai terpanjang dan terbesar di eks Karesidenan Banyumas. (*)

Kategori :