Daerah Rawan Bencana Saat Hujan, 2 Dukuh di Kabupaten Tegal Ini Dipasang Alat Peringatan Dini Bencana

Selasa 17-10-2023,15:00 WIB
Reporter : Hermas Purwadi
Editor : Adi Mulyadi

RADAR TEGAL - Keseriusan Pemkab Tegal melalui BPBD untuk meminimalisir dampak bencana pada daerah rawan bencana terus dilakukan. Jelang datangnya musim penghujan, BPBD Kabupaten Tegal pasang alat Early Warning Sistem ( EWS) atau alat peringatan dini bencana di dua lokasi.

Pemasangan EWS dilakukan usai dilaksanakan kajian geologi di kawasan rawan bencana bersama tim Geologi Bandung.

Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Widiarso didampingi Kasubid Kesiapsiagaan Samsudin menyatakan, EWS untuk menditeksi gerakan tanah kali ini dipasang di Dukuh Benda Pedukuhan Krajan Kecamatan Bumijawa dan Desa Cintamanik di kawasan Gunung Tilau Kecamatan Bumijawa. 

"Selain berfungsi untuk mendeteksi dini tanah longsor, alat tersebut juga untuk mendeteksi intensitas hujan tinggi yang berpotensi menjadi penyebab longsor," ujarnya Selasa 17 Oktober 2023.

BACA JUGA:Forum Pengurangan Risiko Bencana Diinisiasi Pemkab Tegal, Bupati: Masyarakat Juga Korban

Tidak hanya sebatas memasang alat, BPBD juga menggelar simulasi dengan melibatkan warga sekitar berikut pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi. 

"Hingga saat ini di Kabupaten Tegal sudah terpasang sedikitnya 4 alat EWS. Masing-masing di Desa Dermasuci, Padasari, dan 2 yang baru terpasang tahun ini di Dukuhbenda dan Cintamanik. Sebernarnya selain Desa Cintamanik di Kecamatan Bumijawa ada satu kawasan lagi yang perlu dipasang alat EWS terpatnya di Desa Krajan," cetusnya.

Menurutnya,  EWS merupakan system peringatan dini yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan timbulnya kejadian alam. Dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.  

"Prinsip kerja EWS sendiri adalah apabila terjadi gerakan tanah, dan menimbulkan geseran pada alat tersebut, maka EWS akan secara otomatis membunyikan sirine tanda bahaya. Sirine ini berfungsi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat setempat apabila terjadi gerakan tanah dan berpotensi terjadi longsoran. Harapannya adalah agar masyarakat dapat merespon informasi tersebut dengan cepat dan tepat," ungkapnya.

BACA JUGA:Bangun Ketangguhan Masyarakat, Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Tegal Dibentuk

Menurutnya, kesigapan dan kecepatan reaksi masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam meminimalisir timbulnya korban jiwa apabila terjadi bencana. 

"Oleh karena itu semakin dini informasi yang disampaikan, semakin cepat respon masyarakat, maka semakin minim risiko yang ditimbulkan," tegasnya. (*)

Kategori :