RADAR TEGAL - Kebakaran di Pelabuhan Jongor sudah terjadi beberapa kali. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal perlu melakukan upaya antisipasi agar itu tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengatakan, kebakaran di Pelabuhan Jongor sudah terjadi dua kali tahun ini. Pertama, kebakaran yang menghanguskan 63 kapal nelayan dan itu menjadi yang terbesar.
"Kemudian, baru-baru ini ada kebakaran kios di lokasi tersebut. Sehingga, ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi hal-hal seperti itu,"katanya.
Karenanya, kata Kusnendro, pihaknya menilai penganggaran untuk penambahan hydran sudah sangat tepat. Karena, hal itu dapat mempercepat penanganan jika terjadi kebakaran di Pelabuhan Jongor.
Baca Juga: Kebakaran Kapal di Tegal Hanguskan 63 Unit, Ketua DPRD Minta Jadi Pembelajaran Semua Pihak
"Dengan keberadaan hydran ini, penanganan kebakaran bisa cepat dilakukan. Karena damkar tidak perlu bolak-balik mengambil air dari lokasi yang jauh,"tandasnya.
Selain itu, kata Kusnendro, saat ini sudah ada kapal pemadam kebakaran. Harapannya, juga dapat mempercepat proses pemadaman.
"Sebenarnya kita sudah menganggarkan untuk kapal pemadam kebakaran. Namun, kejadian kemarin itu lebih dulu terjadi sebelum kapal siap,"tandasnya.
Disamping itu, ujar Kusnendro, Pemkot perlu memiliki peta rawan kebakaran. Karena, wilayah Kota Tegal, kompleksitasnya juga sudah cukup tinggi.
Baca Juga: Pemadaman Kebakaran Kapal Nelayan di Tegal Libatkan Helikopter Milik BNPB
"Kalau sudah melakukan pemetaan, maka perlu menyiapkan armada terdekat lokasi yang rawan itu. Jika memang dirasakan kurang, maka tahun depan bisa dianggarkan untuk penambahan,"tandasnya.
Kusnendro juga mengingatkan wilayah Kota Tegal memiliki beberapa titik yang memang rawan terjadinya kebakaran. Apalagi, saat ini cuaca sangat panas akibat El Nino, sehingga potensi kebakaran juga cukup tinggi.
"Salah satu titik yang rawan kebakaran yakni Pasar Pagi, utamanya di Blok C. Karenanya, Dinas perlu sering melakukan pengecekan instalasi listrik, sebab dilokasi itu jarang penghuninya,"tandasnya.
Selanjutnya, imbuh Kusnendro, setiap tempat usaha seperti toko perlu menyediakan APAR. Bahkan, kalau memungkinkan setiap rumah juga punya.
"Dengan begitu, ketika terjadi kebakaran bisa langsung diatasi. Sehingga, peristiwa seperti kebakaran di Pelabuhan Jongor bisa segera diatasi agar tidak meluas,"pungkasnya. (*)