RADAR TEGAL - Kondisi korban bullying Cilacap masih menjadi sorotan publik sejak viralnya video aksi perundungan terjadi.
Belakangan kakak korban bullying Cilacap FF (14), Cici Mardianti membeberkan kondisi adiknya terkini.
Secara keseluruhan, Cici mengungkapkan bahwa kondisi adiknya FF, korban aksi bullying Cilacap menunjukan progres yang bagus.
Terlebih setelah pulang ke rumah packamendapatkan perawatan intensif selama 5 hari di RS Margono Soekarjo Purwokerto.
BACA JUGA:Heboh! Ibu Pelaku Bullying Cilacap Bukan Orang Sembarangan, Cek Fakta di Sini
BACA JUGA:Video Viral Kepala SMP Siswa Pelaku Bullying Cilacap Banjir Hujatan, Netizen: Prestasi Ndasmuuu
"Saat ini FF sudah diperbolehkan pulang dari RS Margono Soekarjo Purwokerto, setelah mendapatkan perawatan intensif selama 5 hari sejak tanggal 27 September lalu," kata Cici, Kamis 5 Oktober 2023.
Lebih jauh Cici menerangkan, saat ini kondisi mental dan psikologis adiknya sudah semakin membaik.
Demikian juga dengan luka memar akibat aksi perundungan yang dialaminya. Namun demikian, ujar Cici, FF masih kerap merasakan sakit pada tulang rusuknya.
"Ahli psikologis dari Kepolisian masih memantau. Untuk luka memar sudah membaik, tinggal tulang rusuk kadang masih terasa nyeri," lanjutnya sembari menyatakan, bahwa pihaknya masih tetap fokus mengembalikan kondisi FF.
BACA JUGA:Berkas Perkara Kasus Bullying Cilacap Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis
BACA JUGA:Korban Bullying Cilacap Sudah Bisa Tertawa, 2 Tersangka Ngaku Ingin Jadi Tentara dan Polisi
Ihwal sekolah, Cici mengutarakan, belum menentukan akan kembali ke sekolah yang sama atau pindak ke sekolah lain.
"Kalau masuk sekolah pastinya belum dulu, nanti. Kalau kembali ke sekolah yang lama di SMPN 2 Cimanggu, nanti kita akan berembug dengan keluarga. Terutama keinginan dari adik saya (korban)," katanya sebagaimana Radar Tegal lansir dari warta radarbanyumas.disway.id yang berjudul: Korban Perundungan di Cimanggu, Cilacap, Belum Tentukan Akan Bersekolah kembali di Tempat yang Sama.
Cici juga mengungkapkan bahwa pihak Kepolisian memfasilitasi biaya pengobatan FF. Selain itu, juga menyediakan psikolog untuk memantau kondisi mental FF, agar trauma yang dialami kembali pulih.