RADAR TEGAL - Nasib nahas dialami dua pelajar karena menjadi korban aksi brutal geng motor di Desa Cibendung Kecamatan Banjarharjo, Kamis 28 September 2023 dinihari.
Dua pelajar itu terkena serangan sabetan celurit dari sekelompok geng motor saat melintas di Desa Ciledug sekitar pukul 02.30 WIB.
Keduanya yakni, WD (16), siswa Kelas 10 SMK Bina Bangsa, warga Desa Kubangjero Kecamatan Kersana. Kemudian, pelajar berinisial AZH (15), siswa kelas 10 SMK Negeri Kersana, yang merupakan warga Desa Cibendung Kecamatan Banjarharjo.
Kapolres Brebes AKBP Guntur M Tariq melalui Kapolsek Banjarharjo AKP Prapto, membenarkan adanya dua pelajar yang menjadi korban tindak kekerasan dan penganiayaan tersebut.
BACA JUGA:Ormas dan Relawan Laporkan Aksi Perambahan Hutan Lindung Dawuhan Brebes
BACA JUGA:Polisi Dalami Motif dan Peran Pelaku Tawuran Pelajar SMK di Brebes yang Sebabkan 1 Orang Meninggal
Bahkan, akibat sabetan celurit itu korban berinisial WD mengalami luka dibagian pinggang. Panjangnya, 15 cm sedalam 5 cm dan luka sabetan pada lengan kiri panjang 10 cm sedalam 3 cm.
Korban kedua, berinsial AZH, mengalami luka sabetan benda tajam pada punggung. Meski sudah mendapat 3 jahitan dan luka lecet pada lutut kiri, AZH harus menjalani perawatan intensif di RSUD Brebes.
"Dua pelajar yang menjadi korban penganiayaan dan kekerasan, terjadi saat keduanya melintasi Desa Cibendung. Saat bersamaan, berpapasan dengan sekelompok orang tak dikenal sekitar 10 orang mengendarai sepeda motor yang langsung menyerang secara mendadak," ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Tegal, Kamis 28 September 2023 pagi.
Sebelum kejadian dua korban terkena sabetan celurit, lanjut Prapto, keduanya mengaku sedang berkumpul bersama teman lainnya di sebuah pos kamling.
BACA JUGA:Sudah Inkrah, Kejari Brebes Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp395.289.000
BACA JUGA:Kejari Brebes Hentikan Proses Hukum Kepala SMPN 4 Larangan, Ini Alasannya
Kemudian, kedua korban pergi untuk membeli minuman. Namun, nahas saat perjalanan keduanya justru diserang sejumlah kelompok geng motor.
"Setelah melakukan penyerangan, kelompok tak dikenal yang diduga geng motor tersebut langsung kabur dan melarikan diri. Sedangkan korban ditinggalkan tergeletak di jalan," ujarnya.
Prapto menuturkan, setelah mendapatkan laporan dari warga terkait adanya tindak kekerasan dan penganiayaan. Pihaknya mengaku, masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut.