RADAR TEGAL - Gunung Krakatau adalah gunung yang sangat aktif di Indonesia. Letaknya berada di Selat Sunda dan pernah mengalami letusan yang sangat dahsyat pada tahun 1883.
Letusan yang terjadi pada Gunung Krakatau menyebabkan gempa dan tsunami yang menyebabkan kehilangan banyak nyawa, terutama di wilayah Jawa Barat dan Timur Sumatera.
Tidak hanya itu, dampak dari letusan Gunung Krakatau juga melibatkan perubahan iklim di bumi karena atmosfer tertutup oleh kabut yang dihasilkan dari letusan tersebut.
Dahulu, sebuah gunung yang menjulang tinggi ke langit kini telah lenyap, digantikan oleh gunung baru yang dikenal sebagai Anak Krakatau.
Sampai saat ini, Gunung Anak Krakatau masih menimbulkan bahaya yang perlu diwaspadai oleh semua orang.
Karena sifatnya yang mengancam, warga di sekitar gunung ini menganggapnya suci dan penuh misteri, yang belum semuanya terungkap hingga kini.
Berikut radartegal.disway.id telah mengutip dari channel Youtube Pegawai Astral tentang 5 misteri dan mitos mengerikan seputar Gunung Krakatau.
BACA JUGA:Misteri Tangkuban Perahu yang Aneh, Ternyata Ada Kejadian Diluar Nalar Ini
1. Suara misterius
Di wilayah Gunung Krakatau, sering terdengar suara-suara yang sangat aneh dan menyeramkan. Beberapa di antaranya termasuk suara orang yang berteriak, tangisan dengan panggilan yang tak biasa, dan bahkan suara ramai yang mirip dengan suasana pasar.
Tak hanya itu, terkadang terdengar pula suara seseorang yang memainkan alat musik gamelan. Hal ini cukup mengherankan mengingat daerah tersebut seharusnya tidak memiliki penduduk dan dijaga ketat oleh petugas konservasi.
Kejadian ini sebenarnya pernah dialami oleh petugas dan masyarakat yang mendekati gunung tersebut.
Beberapa spekulasi mengemuka bahwa mungkin suara-suara ini berasal dari aktivitas makhluk astral yang terkait dengan Kerajaan gaib Gunung Krakatau, atau mungkin juga dari roh para korban tragedi letusan Gunung Krakatau yang dahulu kala begitu mengerikan.
2. Ramalan Ronggowarsito
Ronggowarsito, seorang penulis terkemuka dari Kerajaan Surakarta, menciptakan sebuah buku yang dikenal sebagai Kitab Raja Purwa. Di dalam kitab ini, tampaknya terdapat ramalan tentang letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.