RADAR TEGAL - Salah satu obyek wisata di Halmahera Utara adalah Telaga Biru. Destinasi tersebut tepatnya berada di Desa Mamuya Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
Destinasi wisata air itu memiliki sejumlah leunggulan dan kekhasan, di samping pemandangannya yang memesona. Salah satu keunikannya, konon daun yang terjatuh di atas permukaan airnya akan tenggelam.
Daun itu seolah terhisap oleh bebatuan yang ada di dalam Telaga Biru di Halmahera tersebut. Ternyata hal itu berkaitan dengan cerita dan mitos terbentuknya telaga yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit itu.
Cerita yang berkembang turun temurun di warga dan masyarakat Maluku Utara, telaga ini terbentuk dari air mata gadis yang bernama Majojaru. Konon dia tak kuasa menahan sedih setelah ditinggal selama-lamanya oleh kekasihnya.
Asal mula Telaga Biru di Halmahera
Masyarakat di sekitar telaga menyebutkan dahulu kala di wilayah Galela, Halmahera Utara, terdapat dusun yang bernama Lisawa. Kondisi penduduk dusun tersebut sangat mengenaskan, karena tergolong wilayah yang sepi dan susah air.
Kondisi tersebut karena sebagian besar wilayah di dusun yang dekat Telaga Biru di Halmahera itu, merupakan bebatuan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk kepentingan sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan mandi, warga harus berjalan jauh mencarinya.
Di antara para warga dusun, tersebutlah seorang pemuda tampan yang biasa dipanggil sebagai Magohiduuru. Dia mempunyai kekasih seorang gadis cantik jelita yang bernama Majojaru, dan keduanya merupakan sepasang kekasih yang sangat setia.
Sebenarnya Magohiduuru ingin segera melamar kekasihnya itu, namun tidak berani menyampaikan niatnya itu kepada Majojaru. Legenda terbentuknya Telaga Biru di Halmahera itu berlanjut dengan kesadaran Magohiduuru.
Pergi merantau mencari pekerjaan
Magodihuuru menyadari untuk menghidupinya sendiri saja sulit, apalagi jika nantinya sudah berkeluarga dengan kekasihnya? Magohiduuru pun bertekad kuat untuk mengubah hidupnya, supaya bisa segera meminang dan menikahi kekasihnya Majojaru.
Magohiduuru pun memutuskan pergi merantau, untuk mencari pekerjaan sebagai bekal melamar Majojaru. Niat Magohiduuru itu disampaikan kepada orang tuanya, dan dari sinilah kemudian kisah terbentuknya Telaga Biru di Halmahera berlangsung.
Setelah mendapatkan restu dari kedua oarng tuanya, Magohiduuru lalu menemui kekasihnya. Magohiduuru mengatakan kepada Majojaru akan merantau, demi masa depan mereka dan akan segera melamarnya.
Dalam cerita Telaga Biru di Halmahera itu, Majojaru yang tahu akan ditinggal dalam waktu yang lama oleh kekasihnya pun tertegun. Dia membayangkan Magohiduuru hanya akan kembali sesaat, setelah nantinya mendapatkan kehidupan baru di perantauan.
Meski begitu sebagai kekasih, Majojaru pun mendukungnya, demi masa depan mereka. Keesokan harinya keduanya pun berpisah, walaupun Majojaru masih menyimpan rasa berat untuk melepaskan kekasihnya.