Bikin Mewek, Telaga Biru di Halmahera Mitosnya Terbentuk dari Air Mata Gadis yang Menangis 3 Hari 3 Malam

Selasa 22-08-2023,12:45 WIB
Reporter : Zuhlifar Arrisandy
Editor : Zuhlifar Arrisandy

Magohiduuru pergi selamanya

Setahun setelah Magodihuuru merantau, ternyata dia tak kunjung puleng ke kampung halamannya. Majojaru yang sudah sekian lama menunggu-nunggu kepulangan kekasihnya itu pun mulai gelisah.

Pada suatu hari, Majojaru berjalan-jalan ke dermaga tempat Magohiduuru meninggalkan kampung halamannya berlayar. Dia melihat kapal yang sedang berlabuh, dan harapannya salah seorang penumpang di antaranya adalah Magodihuuru.

Tetapi hingga penumpang semuanya turun, tidak tampak juga sosok Magohiduuru. Majojaru lalu menanyakan kepada seorang awak buah kapal tentang keberadaan kekasihnya tersebut.

Saat itlah Majojaru mendengar jika Magohiduuru telah meninggal dunia sebulan yang lalu di perantauan.  Majojaru pun terkejut dan lemas mendapatkan jawaban yang tidak pernah dia duga sebelumnya.

Usai mendengar tentang kondisi kekasihnya, Majojaru pun pulang kembali menuju ke kampungnya. Saat di tengah perjalanan, dia berteduh untuk menenangkan hatinya sambil menangis tersedu-sedu mengingat Magohiduuru.

Di atas bebatuan, Majojaru meratapi nasib yang menimpa kekasihnya dengan menangis hingga tiga hari tiga malam.  Tanpa terasa, air matanya sudah menggenangi dan menenggelamkan bebatuan tempatnya berduduk.

Air mata Majojaru pun berubah menjadi sebuah telaga yang juga ikut menenggelamnya, dan meninggal dunia di dalamnya.  Penduduk di Halmahera pun menamainya Telaga Biru, karena airnya sebening air mata yang berwarna biru. (*) 

Kategori :