RADAR TEGAL - Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono berharap agar Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Jawa Tengah wilayah Tegal terus bersinergi dengan Pemkot. Meskipun, saat ini telah terjadi pergantian kepemimpinan.
Itu, disampaikannya saat pisah sambut Ketua BMPD Provinsi Jawa Tengah Wilayah Tegal-Pekalongan di Lapangan Tenis Bank Indonesia Tegal, Senin 21 Agustus 2023 malam.
Kepada ketua yang baru yakni Mawardi, Dedy Yon menyampaikan selamat datang dan bertugas di Kota Tegal. Dia juga berharap agar pengalaman yang sudah pernah dilakukan di Manado bisa ditularkan di Kota Tegal.
"Beliau sebelumnya Deputi Bank Indonesia Kota Manado. Tentunya pengalaman yang sudah pernah ditorehkan di Manado nanti ditularkan di Kota Tegal," ujar Dedy Yon.
Menurut Dedy Yon, pihaknya juga berharap semoga amanah yang diberikan dapat dijalankan sebaik-baiknya. Selain itu, di bawah kepemimpinan yang baru, sinergi, kerja sama, dan koordinasi yang sudah dilakukan selama ini dengan Pemerintah Kota Tegal senantiasa dapat terjalin.
Sementara kepada ketua yang lama M. Taufik Amrozy, Dedy Yon menyampaikan penghargaan dan terima kasih. Atas pengabdiannya, dedikasi dan loyalitas yang telah diberikan selama ini.
"Baik dalam bentuk tenaga, pikiran maupun waktu sangat besar manfaatnya selama menjadi Ketua BMPD Provinsi Jawa Tengah khususnya wilayah Tegal-Pekalongan,"ujar Dedy Yon.
Ketua BMPD lama, M. Taufik Amrozy dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Tegal dan seluruh jajaran. Sehingga, seluruh tugas dapat terselesaikan dengan baik.
"Terima kasih kepada Bapak dan seluruh jajaran Forkopimda, OJK dan seluruh jajaran perbankan. Sehingga seluruh tugas bisa dilaksanakan bahu membahu dengan baik," ujar Taufik Amrozy.
Ketua BMPD baru, Marwadi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan seluruh stakeholder Bank Indonesia di Kota Tegal. Atas sinergi yang sudah terjalin hingga saat ini, utamanya terkait inflasi.
"Inflasi penting karena merupakan salah satu sasaran dari Bank Indonesia,"ujarnya.
Menurut Mawardi, inflasi merupakan ancaman yang tidak terlihat. Dampaknya juga akan sangat mengerikan karena menurunkan daya beli masyarakat.
"Kalau perang antar negara bisa terlihat musuh kita. Tapi kalau inflasi tidak terlihat, dampaknya sangat mengerikan kalau inflasi itu terjadi karena daya beli masyarakat akan turun,"sambung Marwadi.
Selain itu, Marwadi juga menekankan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, BI ingin menstabilkan sistem pembayaran. Ia menghimbau Bank-bank di Eks Karesidenan Pekalongan memperketat kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu.
"Dengan memanfaatkan sosialisasi kepada masyarakat pembayaran dengan sistem digital,"ujarnya.