Sedangkan salah satu hal yang membuat tempat bersemayam Sang Hyang Pramoni itu terlihat istimewa, adalah adanya sekar (bunga) Wijaya Kusuma. Purwadi mengungkapkan siapa pun orang yang mampu memetik bunga Wijaya Kusuma, hidupnya akan mulia dan berwibawa.
Bahkan, konon, keturunannya akan lestari dalam menjabat kekuasaan di tanah Jawa. Seseorang yang ingin mendapat bunga ini harus bersemedi di Gunung Srandil dan melakukan lara lapa tapa brata.
“Hal itulah yang mendorong Kanjeng Sinuwun Amangkurat Amral yang memerintah Kerajaan Mataram Kartasura pada tahun 1677–1703. Beliau berusaha sekuat tenaga untuk bisa memboyong sekar Wijaya Kusuma,” pungkas dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNY tentang mitos keberdaan Pulau Nusakamngan. (*)