Sejak itulah, alam semesta ini mengambil peran dalam memelihara kisah cinta mereka. Air terjun yang dahulu hanya menjadi teman setia pohon dan burung, kini menjadi saksi bisu cinta abadi yang tak bisa mengenal lupa.
Dalam sejarah dan dalam hembusan angin, cerita ini terus diperdengarkan, mengingatkan bahwa cinta sesungguhnya bisa menjadi pedang bermata dua.
Dengan berjalannya waktu, Curug Pengantin menjadi simbol cinta yang abadi dan tak tergoyahkan. Meski cinta ini berakhir tragis, tetapi daya tariknya tak pernah pudar.
Setiap tahun, para pengunjung dari berbagai penjuru datang untuk menyaksikan keindahan air terjun ini.
Tak hanya di hari biasa, tetapi terutama saat liburan dan akhir pekan, suasana semakin hidup dengan langkah-langkah riang para wisatawan.
Rahasia di balik nama-nama "Pengantin" dan "Tegal" mungkin merujuk pada tradisi unik yang melibatkan Juru Pengantin Tegal.
Tradisi ini telah tumbuh menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Tegal, menambah nuansa misteri di balik Curug Pengantin.
Dengan kata lain, Curug ini tak hanya mengalirkan air terjun, tetapi juga mengalirkan aliran sejarah dan kepercayaan.