RADAR TEGAL - Keris Kyai Sengkelat adalah nama pemberian Sunan Kalijaga untuk keris yang dianggap memiliki kesaktian ini. Keris tersebut dibuat oleh Ki Supa dengan cara dipijat, karena bahannya tidak dapat ditempa oleh api.
Keris Kyai Sengkelat juga memiliki warna yang sangat indah kemerah-merahan sampai Sunan Kalijaga sangat takjub saat melihatnya. Karena dari warnanya tersebut, keris ini dinamakan sebagai Keris Kyai Sengkelat. Dilansir dari sindonews, keris Kyai Sengkelat berbahan utama dari besi Akadiyat yang ukurannya seperti kemiri. BACA JUGA:Memakan 6 Korban, Ini Kisah dan Mitos Keris Sakti Mpu Gandring Cara pembuatan keris yang unik Sunan Kalijaga menyerahkan keris tersebut kepada Ki Supa untuk dibuatkan keris. Namun, karena keunikan nya, keris ini tidak dapat ditempa dengan metode pembuatan keris tradisional. Keris Kyai Sengkelat dibuat secara khusus dengan dipijat-pijat oleh Ki Supa, yang memang merupakan seorang mpu pandai besi yang juga sakti. Melalui tangannya, lahir banyak benda-benda pusaka. Setelah keris tersebut selesai, Ki Supa menyerahkan kembali ke Sunan Kalijaga. Namun ternyata keris tersebut tidak cocok bagi ulama dan Sunan Kalijaga meminta Ki Supa untuk menyimpannya. Sunan Kalijaga juga berpesan agar nanti memberikan keris tersebut kepada raja-raja Pulau Jawa. Keris yang diperebutkan para raja Keberadaan keris sakti Kyai Sengkelat diketahui oleh Raja Blambangan atau Siung Lautan. Ia tahu bahwa seseorang yang memegang keris tersebut tidak akan terkalahkan dan menjadi penguasa Jawa. Selanjutnya Raja memanggil seorang pencuri sakti bernama Celuring. Ia diperintahkan oleh raja untuk mencuri keris Kyai Sengkelat dari genggaman Ki Supa. Keris Kyai Sengkelat ini dengan mudahnya jatuh berpindah langsung ke tNgan Raja Blambangan. Sebagai hadiah, Celuring mendapat imbalan dengan menjabat sebagai patih di Blambangan. BACA JUGA:Misteri dan Mitos Keris Setan Kober yang Melegenda Namun, Sunan Kalijaga mengetahui bahwa Celuring telah mencuri keris yang membuatnya takjub itu. Selanjutnya ia memerintahkan Ki Supa agar dapat mengambil kembali keris tersebut. Ki Supa berangkat ke Blambangan dengan menyamar dan menggunakan nama lain agar jejaknya hilang. Hal ini dilakukan karena Sunan Kalijaga khawatir akan terjadi malapetaka apabila keris tersebut dipegang sembarang orang. Ki Supa mengganti namanya menjadi Ki Pitrang. Di Blambangan, ia bekerja pada Mpu Sarap, seorang pandai besi wilayah Blambangan. Karena keahlian Ki Pitrang yang jauh lebih hebat dalam membuat keris, akhirnya raja Blambangan mengetahui hal ini. Ki Pitrang diminta untuk membuat keris yang serupa dengan keris Kyai Sengkelat. Singkat cerita, raja Blambangan memberikan keris Kyai Sengkelat sebagai contoh. Hal ini menjadi kesempatan bagi Ki Supa untuk membuat dua buah keris tiruan Kyai Sengkelat yang bentuknya mirip. Ki Supa juga berhasil menyimpan keris Kyai Sengkelat yang asli dan kembali menemui Sunan Kalijaga untuk menyerahkan keris tersebut. Karena kerja kerasnya tersebut, Ki Supa diangkat menjadi Adipati di Sedang Sedayu dan dinikahkan dengan putri raja bernama Retna Sugiyah. Pernikahan tersebut dikaruniai anak bernama Jaka Sura.Perjalanan keris Kyai Sengkelat Dikisahkan setelah Sunan Kalijaga berhasil mendapatkan kembali keris Kyai Sengkelat, ia langsung menyerahkan keris tersebut kepada Adipati Natapraja untuk dibawa ke Palembang. Sunan Kalijaga memerintahkan Adipati Natapraja untuk memberikan kerisnya kepada Raden Patah, anak sulungnya. Raden Patah merupakan seorang anak dari Raja Brawijaya kerajaan Majapahit.Ia juga yang melahirkan berbagai raja-raja Jawa berikutnya. Hal inilah yang menyebabkan keris Kyai Sengkelat merupakan milik raja-raja Jawa.
BACA JUGA:5 Mitos Gunung Rinjani, Konon Tempat Bersemayamnya Dewi Anjani