Dia adalah kakak dari Bambang Sumantri, seorang pria tampan dengan kemampuan biasa. Meskipun begitu berbeda secara fisik, Sukrasana dan Sumantri hidup dalam harmoni dan penuh kasih sayang sejak kecil.
Kisah menarik ini dimulai ketika Sukrasana, dengan penuh cinta kepada sang kakak, setuju untuk memindahkan taman Sriwedari ke Maespati sesuai keinginan Sumantri.
Namun, nasib berkata lain, setelah memenuhi permintaan kakaknya, Sukrasana harus rela meninggalkan dunia ini dengan janji dalam hati untuk bersatu kembali dengan Sumantri dalam Nirwana.
Pada suatu malam yang gelap dan dingin di lereng Merapi, rombongan dari dusun Sumber menuju padepokan Cipta Budaya di dusun Tutup Ngisor.
Mereka membawa dua arca besar berwujud sosok Sukrasana yang dipahat dengan indah dari batu gunung Merapi.
Cerita tentang sosok raksasa kerdil ini telah menyebar, dan ketertarikan pertama masyarakat terhadap keunikan seni yang akan dihadirkan mulai terasa.
Upacara Jamasan
Upacara Jamasan menjadi sorotan utama dalam peresmian sanggar seni Bangun Budaya di dusun Sumber. Setelah arca Sukrasana dipersiapkan dengan seksama, masyarakat berkumpul di pendopo sanggar untuk menyaksikan rangkaian acara.