Saat agama Islam pertama kali datang ke daerah ini, ternyata banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi, namun ajaran Islam tetap menyebar seperti air yang merembes.
Peristiwa ini diabadikan dalam cerita tentang perang Arya Bangah dengan Ciyung Wanara, yang menyinggung tentang pentingnya menghormati larangan, termasuk melangkahi sungai Baribis (Pemali) saat berperang.
Dari sinilah muncul makna mendalam dalam nama Brebes, yang mengajarkan untuk mengambil hikmah dari sejarah dan kisah-kisah yang berharga.
Sejarah di balik nama-nama tempat di Pulau Jawa
Menariknya, nama-nama tempat di Pulau Jawa sering mencerminkan keadaan alam dan cara berpikir masyarakat yang mendiaminya.
Nama-nama ini bisa dikelompokkan menjadi dua kategori besar: pertama, yang lahir secara alami dari masyarakat setempat, dan kedua, yang sengaja diberikan oleh penguasa atau tokoh penting.
Contohnya adalah nama Surakarta Adiningrat, yang diberikan oleh Sultan Pakubuwana II pada tahun 1745, yang mengacu pada nama-nama tanaman, binatang, benda tambang, orang-orang terkenal, dan keistimewaan topografis.
Begitu pula dengan nama-nama kota lainnya, seperti Blora di Jawa Tengah dan Jember di Jawa Timur.