RADAR TEGAL, Di Indonesia yang punya banyak suku dari Sabang sampai Merauke, tidak bisa dipungkiri akan terjadi percampuran. Pernikahan antar suku pun bukan hal yang aneh lagi. Tetapi, ada sebuah mitos larangan menikah antara suku Jawa dengan suku Sunda.
Larangan menikah antara dua suku terbesar di Indonesia, yang menguasai Pulau Jawa ini, masih kerap dipercayai orang. Mitosnya, jika orang Sunda dan orang Jawa menikah, mereka tidak akan bahagia, tidak langgeng, bahkan melarat.
Tetapi, dari mana kah asal muasalnya mitos ini? Rupanya, larangan menikah antara dua suku ini berasal dari sejarah kerajaan kuno, yaitu dari peperangan kerajaan Jawa dengan kerajaan Sunda yang disebut Perang Bubat.
Melansir dari Youtube Pegawai Jalanan, beginilah penjelasan mengenai perang yang menjadi sumber pantangan larangan menikah antara suku Jawa dengan suku Sunda.
BACA JUGA:Pasangan Muda-mudi Hati-hati! Air Terjun Ini Mitosnya Bisa Bikin Hubungan Cinta Kandas
Perselisihan Jawa dan Sunda dalam Perang Bubat
Perang Bubat adalah peperangan yang melibatkan kerajaan Jawa yakni Majapahit dan kerajaan Sunda bernama Pajajaran. Cerita ini terdapat dalam Pararaton dan menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda.
Ceritanya bermula ketika Hayam Wuruk, raja Majapahit, hendak meminang putri Sunda bernama Dyah Pitaloka Citraresmi sebagai istrinya. Raja Sunda yang bernama Prabu Linggabuana menyetujui hal tersebut. Maka, mereka datang dengan rombongan memenuhi undangan.
Tetapi, Gajah Mada melihat hal ini sebagai penaklukan Majapahit atas Pajajaran. Gajah Mada adalah patih kebanggaan Majapahit yang bersumpah akan menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Dia menuntut putri Sunda itu sebagai selir, bukti penyerahan kekuasaan Pajajaran.
Tidak terima, Raja Linggabuana dengan pihak Sunda pun melawan. Pasukan Gajah Mada mengepung rombongan itu. Perang yang tidak seimbang pun terjadi antara rombongan Sunda dan ribuan pasukan bersenjata Majapahit.
Pihak kerajaan Sunda kalah dan hampir semuanya terbantai. Putri Dyah Pitaloka melakukan bela pati, yakni bunuh diri demi membela martabat kerajaannya.
BACA JUGA:5 Mitos Pernikahan Adat Jawa yang Perlu Diketahui, Weton Membawa Keberuntungan?
Bukti permusuhan dari larangan menikah
Akibat dari Perang Bubat itu, Gajah Mada dianggap gagal karena merusak pernikahan raja. Dia pun diasingkan. Sementara itu, Kerajaan Pajajaran memutuskan hubungan diplomatis dengan Kerajaan Majapahit.
Tindakan Raja Linggabuana dan putri Sunda dihormati dan dimuliakan karena menjaga kemuliaan dan martabat dalam tradisi Sunda. Raja Linggabuana dijuluki Prabu Wangi, dan raja-raja setelahnya disebut Prabu Siliwangi (penerus Wangi).