Terbentuknya waterspout bergantung pada kondisi atmosfer yang labil. Ketika awan cumulonimbus terbentuk, kemungkinan terjadinya hujan lebat dengan kilat dan petir serta angin kencang juga semakin besar.
Sebagai catatan bagi masyarakat, BMKG menekankan beberapa hal yang perlu diperhatikan jika bertemu dengan waterspout.
Biasanya, waterspout lebih sering terjadi di siang atau sore hari, bahkan kebanyakan terjadi menjelang malam.
Hal tersebut sesuai dengan kejadian waterspout di sungai Kama, Rusia, yang muncul di saat sore menjelang senja.
Tidak hanya itu, waterspout juga dikenal dengan lamanya periode terjadinya.
Fenomena ini berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, sekitar 10 menit atau kurang.
Meskipun berlangsung singkat, BMKG menyarankan agar masyarakat tidak mendekati sumber waterspout demi keselamatan mereka.
Meski sama-sama tergolong sebagai angin puting beliung, waterspout dan puting beliung memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dalam lokasi terbentuknya.***