Fenomena Langka Angin Tornado Rancaekek Diprediksi BRIN Setahun Lalu, BMKG Ukur Kecepatannya 36,8 Km per Jam

Fenomena Langka Angin Tornado Rancaekek Diprediksi BRIN Setahun Lalu, BMKG Ukur Kecepatannya 36,8 Km per Jam

TORNADO- Fenomena langka angin tornado Rancaekek, Bandung, Jawa Barat menghebohkan jagat media sosial, Kamis 22 Februari 2024 kemarin.-Tangkapan Layar-X

RADAR TEGAL- Angin tornado Rancaekek, Bandung, Jawa Barat menjadi fenomena langka yang banyak dibahas di media sosial sejak kemarin, Kamis 22 Februari 2024. Selain di wilayah itu, fenomena serupa juga disebut terjadi di Sumedang, Jawa Barat pada Rabu, 21 Februari 2024.

Di media sosial, video dan foto-foto fenoma langka angin tornado Rancaekek bertebaran dan mendapat banyak respon dari warganet. Masyarakat terkejut dengan munculnya pusaran angin dengan skala besar.

Sebelum ramai disebut angin tornado Rancaekek, publik menyebutnya bencana angin puting beliung. Dari video yang beredar, terlihat jika sapuan dari angin puting beliung itu mirip dengan angin tornado tetapi lebih besar dan menakutkan.

Dalam video angin tornado Rancaekek terlihat jika pusaran angin tampak gelap gulita. Sementara benda-benda ringan dengan mudah berterbangan mengikuti putaran angin.

BACA JUGA: Bojong Kabupaten Tegal Diterjang Angin Kencang, 42 Rumah Warga Rusak

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), angin tersebut terukur mencapai 36,8 km/jam. Pakar klimatorlogi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut jika fenomena alam tersebut bukan angin puting beliung biasa, melainkan badai tornado.

Dalam video yang beredar nampak angin kencang berputar dan merusak bangunan di sekelilingnya sekitar pukul 15.30 - 16.00 WIB. BMKG meminta agar masyarakat mewaspadai bencana yang menghasilkan angin puting beliung.

Karena beberapa wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang bisa memunculkan awan Cumulonimbus hingga 25 Februari 2024 mendatang.

Durasi angin puting beliung di Indonesia

Dalam cuitannya di X, eks Twitter, Pakar Klimatologi BRIN Erna Yulihastin membandingkan fenomena langka angin tornado Rancaekek dengan bencana angin puting beliung terjadi di Indonesia. Menurutnya, biasanya angin puting beliung di Indonesia tidak kurang lebih dari 10 menit.

BACA JUGA: Lagi, Rumah Warga Kalikangkung Tegal Ambruk usai Diterjang Angin Kencang dan Hujan Deras

Menurutnya hanya sekali terjadi durasi fenomena itu selama 20 menit pada 2021 di Cimenyan.

Sumber: infobmkg