TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Indonesia memiliki desa-desa dengan keindahan yang luar biasa. Salah satu desa terindah tersebut adalah Desa Wae Rebo.
Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan desa adat terpencil yang memukau mata dunia karena keunikan serta keindahan alamnya yang mengagumkan.
Desa ini terletak pada ketinggian 1.200 mdpl, sehingga Desa Wae Rebo mendapat julukan sebagai negeri di atas awan.
BACA JUGA:10 Desa Terindah di Indonesia, Salah Satunya Menjadi Desa Terbersih di Dunia
Sejarah Desa Wae Rebo
Nenek moyang penduduk Desa Wae Rebo bukan berasal dari Desa Wae Rebo, melainkan berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Nenek moyang penduduk desa ini bernama Mpu Maru.
Mpu Maru berlayar dari Pulau Sumatera hingga ke Labuan Bajo bersama keluarganya dengan tujuan mencari sebuah desa yang layak untuk dihuni. Mpu Maru berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain, tetapi Mpu Maru belum menemukan desa yang dianggap layak untuk dihuni.
Akhirnya Mpu Maru mendapat petunjuk melalui mimpi, bahwa Desa Wae Rebo adalah desa yang selama ini dia cari. Kontur tanah Desa Wae Rebo yang subur sangat cocok untuk bercocok tanam.
Selain itu, populasi Desa Wae Rebo yang tidak terlalu padat seperti desa lainnya sangat cocok dijadikan lokasi untuk menetap, sehingga pada akhirnya Mpu Maru dan keluarganya memilih untuk menetap di Desa Wae Rebo.
Kehidupan Masyarakat Desa Wae Rebo
Desa Wae Rebo tidak hanya menyajikan keindahan alamnya saja, tetapi juga menyajikan beragam kehidupan sosial dan budaya masyarakat desa ini. Desa Wae Rebo ditinggali oleh 44 kepala keluarga.
Masyarakat Desa Wae Rebo bermata pencaharian utama sebagai petani, biasanya warga menanam umbi-umbian, cengkeh, dan kopi. Untuk para wanita biasanya beraktivitas menjadi Ibu rumah tangga sambil menenun dan membantu para pria di kebun.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat Desa Wae Rebo menggunakan mata air yang berasal dari pegunungan. Sumber mata air ini dinamakan Sosor. Sosor terbagi menjadi dua, yaitu Sosor Pria dan Sosor Wanita.
Masyarakat Desa Wae Rebo masih menanamkan budaya dan tradisi yang diwariskan para leluhur dengan mempertahankan cara hidup tradisional.
Pada tahun 2012, UNESCO menyatakan Desa Wae Rebo sebagai warisan budaya dunia, karena memiliki rumah adat yang unik serta kehidupan masyarakatnya yang masih tradisional.