SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Keseriusan pemerintah daerah Kabupaten Tegal melalui Dinas Dikbud untuk menuntaskan anak putus sekolah melalui program Yuh Sekolah Maning berlanjut di tahun ajaran baru 2023 - 2024.
Tahun ini Disdikbud menrgetkan 600 anak putus sekolah bisa terjaring melalui program Yuh Sekolah Maning.
Seperti diketahui, setidaknya dari data anak putus sekolah tahun 2015 sebanyak 6.765 anak, saat ini sebanyak 2.923 sudah berhasil melanjutkan sekolah melalui program tersebut.
Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Tegal Fakihurochim SSos MM melalui Kasi Pendidikan Masyarakat, Drs Yaniarto menyatakan, di tahun ajaran baru ini pihaknya menargetkan 600 anak putus sekolah bisa terjaring melalui program Yuh Sekolah Maning.
BACA JUGA:Blanko KTPel di Kabupaten Tegal Kosong Lagi, Jatah 1.000 Keping Habis Dalam 2 Hari
"Dari target tersebut, terealisasi di lapangan sebanyak 536 anak yang tersebar di 15 kecamatan. Mereka nanti akan menempuh pembelajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)," ujarnya Sabtu 15 Juli 2023.
Mereka akan menempuh pembelajaran pendidikan kesetaraan paket A atau setara SD dan paket B setara SMP.
"Bila di tahun 2018 anak putus sekolah tertangani di pendidikan formal, sejak tahun 2019 hingga 2024 nanti akan kita arahkan ke pendidikan nonformal atau kejar paket," cetusnya.
Pada tahun 2019, sambung dia, dari target paket A sebanyak 452 orang tercapai 341 orang. Kemudian paket B dari target 917 orang terealisasi 796 orang.
BACA JUGA:Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Ganti, Bupati Umi Azizah Bilang Begini saat Sertijab
Sementara itu pada tahun 2020, target paket A sebanyak 298 orang terealisasi 99 orang, untuk paket B 706 orang terealisasi 306 orang.
"Berlanjut di tahun 2021, paket A target 335 orang terealisasi 83 orang dan paket B target 778 orang terealisasi 395 orang. Untuk tahun 2022 paket A kita target 240 orang terealisasi 109 orang dan paket B target 570 orang terealisasi 258 orang," ungkapnya.
Pad tahun 2023, masih kata Yuniarto, pihaknya memasang target global 600 orang baik untuk kejar paket A maupun B, dan terjaring 536 siswa.
Dia menyatakan melalui pendataan anak putus sekolah ini diharapkan anak usia 7 hingga 15 tahun agar kembali ke sekolah melalui program pendidikan kesetaraan kejar paket A dan paket B.
BACA JUGA:10 Nama Desa di Kabupaten Tegal Ini Sangat Unik, Contohnya Tembok