Namun, jamaah menganggap lauknya kurang bervariasi karena jarang sayur-sayuran. Padahal, sayur menjadi nutrisi dalam penyeimbang gizi dan pencernaan jamaah haji.
"Justru sebagai gantinya, disuguhkan ayam dan daging. Sehingga, banyak jamaah yang terpicu mengalami hipertensi," ujarnya.
Lebih lanjut Paramitha menyampaikan, terkait transportasi PPIH Saudi patut mendapat apresiasi. Sebab, sudah menyiapkan bus ke arah Masjidil Haram selama 24 jam.
Menurutnya, kondisi bus shalawat luar biasa bagus dan nyaman. Terlebih, pada setiap halte ada petugas dengan seragam khusus yang mengarahkan jamaah untuk menaikinya. Sehingga, memudahkan jamaah sebagai penumpang khususnya lansia agar tidak kebingungan.
BACA JUGA:Berangkat ke Makkah, 6.202 Jemaah Haji Khusus Mendapat Pengawasan Pemerintah
"Saat tinjauan, kami berkesempatan menyapa jamaah haji asal Brebes yang terbagi dalam 4 kloter. Yakni, 31 SOC gabungan bersama kebumen , 32, 33 full Brebes, dan 34 SOC gabungan dengan kota madya Tegal," katanya.
Pengalaman tak terduga, pun dialami Paramitha saat meninjau jamaah di hotel 1013.
Sebab, ada perawat asal Brebes yang sudah dua tahun bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit An Nur mendadak langsung menuju hotel. Alasannya, ingin bertemu Mbak Mitha yang sesama warga Brebes.
"Selain blusukan ke hotel 1013, kami juga meninjau hotel 1009 yang ditempati jamaah Kabupaten Kendal dan Semarang," ungkapnya.
BACA JUGA:29 Orang Jemaah Haji Wafat di Tanah Suci, PPIH Bantah Ada yang Terlantar
Dalam monitoring Tim Pengawas Haji, sejumlah Petugas PHD Brebes turut mendampingi Paramitha Widya Kusuma.
Seperti, Sekda Brebes Djoko Gunawan, Kabag Kesra Ahmad Saikhu, PHU Kemenag Brebes Dr. Akrom Jangka Dausat. Termasuk, petugas haji Brebes Gus Sholahudin Masruri dan Gus Ulinuha Shodiq dari Ponpes Al Hikmah Benda yang mendapatkan amanat menyertai jamaah kloter 29 SOC kabupaten Kebumen. *