TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Setelah menjadi sorotan sejumlah media, bocah perempuan berusia 3 tahun yang mengalami gizi buruk akhirnya mendapat bantuan.
Balita asal Kabupaten Brebes itu mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, melalui dinas kesehatan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati menceritakan, pada 2022 lalu balita bernama Cintya itu menggigil. Lalu, dia dibawa ke RSUD Brebes dan mendapatkan perawatan selama satu bulan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Dalam penanganan tersebut balita itu mengalami penyumbatan pernapasan.
“Beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit, kondisi kembali memburuk dan dirawat di RS Kardinah selama empat bulan, kemudian diperbolehkan pulang karena kondisi membaik,” terangnya.
BACA JUGA:Bocah 3 Tahun asal Brebes Alami Gizi Buruk, Asupan Makanan Lewat Selang Khusus
Dia menjelaskan, saat ini balita tersebut masih kontrol ke RSUD Kardinah tiap bulan. Kontrol terakhir Sabtu 27 Mei 2023 lalu.
Dokter menyarankan untuk diberikan terapi susu gizi buruk yang harus dibeli sendiri.
“Melihat kondisi ini, kami terutama dinas kesehatan langsung meninjau rumah keluarga Cintya yang memang sudah berpindah domisili. Ini juga yang membuat kami bingung terkait data untuk pemberian bantuan,” ungkapnya.
Terkait bantuan, dua pemerintah turun langsung yaitu Pemerintah Kabupaten Brebes dan Pemerintah Kota Tegal untuk mengatasi hal ini.
Diketahui, keluarga balita penderita gizi buruk itu sudah menetap selama lebih dari dua tahun di Kota Tegal. Namun, masih memiliki KTP Kabupaten Brebes.
Pihak keluarga berharap ada bantuan susu gizi buruk yang harganya mahal. Mengenai hal itu, Ineke akan berkoordinasi dengan beberapa pihak. Selain memantau kondisi kesehatannya juga pemberian susu dari Baznas.
Camat Brebes Asip Fauzan mengatakan balita penderita gizi buruk beserta keluarganya sudah pindah dari desa terdahulu. Yakni, dari Desa Kaligangsa Wetan Kecamatan Brebes ke Desa Kalinyamat Kulon Kecamatan Margadana Kota Tegal sekitar 2020 sampai dengan sekarang. Namun data kependudukan masih beralamat Kaligangsa Wetan.
“Ini menjadi faktor belum mendapatkan bantuan, saya memburu ke Kaligangsa sana, ternyata sudah pindah kontrakan di Kalinyamat. Saat ini kami dengan orang tuanya bersama pak lurah sini segera mengurus kepindahan agar mendapatkan bantuan yang prima,” ucapnya.
BACA JUGA:Memprihatinkan! 336 Bayi di Brebes Gizi Buruk dan 1.165 Kurang Gizi