TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Sebanyak 15 narapidana (napi) Lapas Kota Tegal terpaksa pindah ke kota lain. Hal ini menyusul pelemparan paket berisi narkoba yang terrekam CCTV.
Kejadian yang membuat napi Lapas Kota Tegal mendadak dipindahkan itu terjadi Rabu, 10 Mei 2023. Kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Tegal merekam aksi pelemparan benda yang terbungkus plastik.
Setelah penyelidikan, ternyata paket yang dilempar itu berisi narkoba dan lainnya.
Kepala Lapas Kelas II B Tegal Yugo Indra Wicaksi mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Bungkusan tersebut pelaku lempar ke arah bagian dapur.
“Setelah melihat rekaman CCTV, terlihat pelaku melempar bungkusan tersebut ke arah bagian dapur di dalam Lapas,”katanya.
Yugo menyebut, setelah pihaknya melakukan penggeledahan menemukan sejumlah isi pada bingkusan tersebut. Antara lain, 2 paket narkoba jenis sabu, 2 paket tembakau gorila dan 2 butir pil Dextro serta alat semacam bong.
“Bungkusan itu setelah kita buka berisi narkoba jenis sabu, tembakau gorila, pil Dextro dan alat semacam bong,”terangnya.
BACA JUGA: Penduduk Bertambah, Jumlah Pemilih Pemilu 2024 di Kota Tegal Naik 8.967
Dalam rekaman CCTV tersebut, seseorang yang belum diketahui identitasnya tiba di dekat lapas. Selanjutnya, pelaku tampak mengawasi situasi di sekitarnya.
Beberapa saat kemudian, pelaku melemparkan sebuah bungkusan ke dalam lapas dan kemudian pergi meninggalkan lokasi. Bungkusan tersebut kemudian petugas sipir temukan secara tidak sengaja di ruang dapur saat akan melakukan aktivitas.
Menurut Yugo, pelaku dengan mudah melakukan pelemparan lantaran tembok lapas tingginya hanya sekitar 3 meter lebih. Bungkusan tersebut, kemudian petugas temukan di bagian dapur sekitar pukul 05.00 WIB sebelum melakukan aktivitas.
“Jadi sebelum melakukan aktivitas memasak untuk keperluan lapas, petugas kami menemukan paket tersebut,”ujar Yugo.
BACA JUGA: Mobil Dinas Pejabat Brebes Alami Kecelakaan di Tol, Bukan yang Pertama
Yugo menegaskan, petugas Lapas masih melakukan penyelidikan terkait penerima bungkusan berisi narkoba tersebut. Sebab, tidak terdapat nama pengirim maupun penerima.
“Pada bungkusan tidak terdapat nama penerima yang menandakan warga binaan. Jadi kita belum tahu itu paket siapa,” tegasnya.