BUMIJAWA, RADARTEGAL.COM – Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah V Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah menggandeng sejumlah elemen masyarakat melakukan gerakan menanam 15.000 bibit pohon pinus jenis okarva.
Ini sebagai upaya memperluas cakupan tutupan lahan di Desa Sokasari, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Penanaman bibit pohon tersebut dilakukan Kepala CDK Wilayah V DLHK Provinsi Jawa Tengah Suhirin bersama Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Charlie Clay Lorando Sondakh didampingi Kepala DLH Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi dan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Elliya Hidayah.
Menurut Muchtar, kegiatan penanaman bibit pohon ini berkaitan dengan upaya perbaikan indeks kualitas lingkungan hidup. Seperti indeks kualitas air, kualitas udara, dan tutupan lahan di Kabupaten Tegal yang saat ini angkanya 60,53 persen.
Sementara itu, indeks tutupan lahan di Kabupaten Tegal angkanya 50,55 persen berada tipis di atas standar indikator tutupan lahan.
“Program penanaman bibit pohon ini merupakan salah satu upaya memperbaiki kerusakan lingkungan hidup dan pencegahan terjadinya bencana alam yang memerlukan banyak dukungan dari semua pihak,” kata Muchtar.
Dia menjelaskan, tutupan lahan berfungsi untuk memproduksi udara dan oksigen yang sehat sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Tegal.
Sehingga, diharapkan masyarakat dapat bergotong royong menanam bibit pohon di lahan yang gundul dan rawan bencana longsor.
Sementara, Kepala CDK Wilayah V DLHK Provinsi Jawa Tengah Suhirin menuturkan jika kegiatan penanaman pohon ini dilakukan secara serentak bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Penanaman ini kita lakukan secara simbolis dengan menanam seribu bibit pohon pinus dan sisanya akan ditanam oleh masyarakat Desa Sokasari dan sekitarnya,” ujarnya.
Pemilihan bibit pinus ini diharapkan bisa menjadi komoditas ekonomi kelompok tani untuk mensuplai kebutuhan perusahaan pengolah kayu. Hal ini sekaligus sebagai upaya mengurangi ketergantungan perusahaan pengolah kayu pada pasokan kayu Perum Perhutani.
“Pohon pinus ini sangat bermanfaat. Selain untuk mencegah erosi, tanah longsor dan banjir, pohon pinus juga memiliki manfaat ekonomi yang dapat dipanen sepuluh tahun ke depan,” ungkap Suhirin.
Dia mengaku akan selalu memantau secara berkala untuk melakukan pemeliharaan dan memastikan pertumbuhan bibit yang telah ditanam.
Sementara itu, Kalak BPBD Elliya mengatakan jika Kabupaten Tegal merupakan daerah etalase bencana yang dapat ditanggulangi dengan penanaman pohon di semua sisi. Menurutnya, bencana yang berada di bawah atau dataran rendah bermula dari hulu, yaitu Kecamatan Bumijawa, Bojong, dan Jatinegara.
“Saya berharap kerja sama ini bisa terus dilakukan dan saya minta untuk masyarakat sekitar wilayah rawan bencana harus terus melakukan upaya penanaman pohon maupun menjaga pohon dengan tidak menebangnya sembarangan,” ujarnya. *