Dia menyatakan, APBD Kabupaten Tegal 2023 masih berfokus kepada infrastruktur. Selain itu, juga permasalahan sampah dan lingkungan hidup.
Tak hanya itu, pengembangan budaya juga menjadi fokus di tahun 2023. Bantalan ekonomi untuk mengatasi inflasi daerah juga dianggarkan.
“Untuk pendidikan malah lebih dari 20 persen. Bahkan, dianggarkan lebih dari Rp 1 triliun untuk pendidikan,” ujarnya.
Saat ditanya soal ketidakhadiran Fraksi Gerindra, Faiq menuturkan, Fraksi Gerindra diakui sudah tidak mengikuti sejak pembahasan di Badan Anggaran. Faiq tidak tahu alasan ketidakhadiran Fraksi Gerindra dalam paripurna.
BACA JUGA:Cegah Tawuran dan Kenakalan Remaja Lainnya, Satpol PP Kabupaten Tegal Blusukan ke Sekolah
“Alasannya silahkan konfirmasi kepada Fraksi Gerindra,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra, Rudi Indrayani menjelaskan, ketidakhadiran Fraksi Gerindra dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tegal agenda Pengambilan Keputusan RAPBD 2023, tidak sepakat dengan anggaran tambahan yang merupakan Mandatori Pemerintah Pusat.
Hal itu karena banyak kegiatan yang tidak sesuai, diantaranya kegiatan pengadaan laptop, namun akan dibelanjakan untuk pembelian perangkat komputer. Selain itu, pembangunan MCK di sekolah dinilai masih menimbulkan persoalan.
“Kami khawatir kedepan berimplikasi hukum. Makanya, kami tidak hadir,” pungkasnya. *