JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mewanti-wanti jangan ada pihak yang bermain-main dengan penanganan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan pengungkapan kasusnya dituntaskan dengan benar. Pemerintah pun optimis kasus ini akan segera terungkap.
"Karena itu perintah dari Presiden. Sudah jelas dan tegas Presiden memerintahkan Polri mengusut kasus ini secara transparan," kata Mahfud MD, Selasa (26/7).
Diungkapkan Mahfud MD, Presiden Jokowi sudah memberikan perintah. "Jadi jangan main-main, harus dibuka sebenar-benarnya. Jangan sepihak, semua harus dilihat dan dipertimbangkan."
Mahfud MD meyakini pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan kasus tewasnya Brigadir J akan bekerja sesuai instruksi Presiden. "Saya percaya Mabes Polri, Tim Khusus, Komnas HAM, Kompolnas juga akan ada di situ," pungkasnya.
Brigadir J tewas dalam aksi baku tembak dengan Bharada E di kediaman mantan Kadiv Propam Polri Irjen (Pol) Ferdy Sambo. Insiden berdarah yang kemudian menghebohkan publik itu saat ini masih terus diselidiki.
Polisi mengungkapkan insiden penembakan terjadi karena Brigadir J diduga melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. "Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” ucap Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Senin (11/7).
Melihat kehadiran Brigadir J di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo lalu berteriak histeris. Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar Bharada E yang saat itu berada di lantai 2.
Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya, sampai kemudian terjadi baku tembak. Dalam peristiwa itu, Brigadir J tewas seketika. (*)