"Ini justru berhubungan dengan profesi Kadiv Propam. Ini ada yang pernah sakit hati mengirim teluh atau santet."
Rara menggambarkan bagaimana akibat santet itu membuat Brigadir J tak kuasa menahan hasrat seksualnya.
"Brigadir J tidak kuasa menggerakkan daya nalar dan daya pikirannya pada saat itu. Sehingga melihat sosok ibu Putri adalah sosok yang menarik. Padahal sebenarnya dia (Brigadir J, Red) tidak seperti itu,” urai Rara.
Dia menegaskan Brigadir J adalah korban dari tipu muslihat.
"Sebenarnya keluarga Irjen Ferdy Sambo dan istri ini masih mendapat perlindungan dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga mereka masih hidup. Karena targetnya adalah kalau nggak bapak ya ibu. Tapi yang tertembak justru Brigadir J," bebernya.
Rara juga meminta rekaman CCTV dicek kembali untuk mengetahui peristiwa yang sebenarnya.
"Tapi yang saya lihat ada tipu muslihat. Dan ada devil. Yaitu roh yang merasuki tubuh almarhum Brigadir J. Ramalan saya ini bisa saja jitu. Bisa juga meleset. Tapi kembali lagi harus punya eling dan waspada ya," tuturnya.
Rara menyadari akan banyak pro dan kontra atas ramalannya ini. Namun, dia mengaku tidak mempersoalkannya.
"Beberapa dari kalian mungkin melihat video ini akan berkata ahh nggak logis, nggak masuk akal. Masa iya sih Brigadir J itu kerasukan atau kena santet. Tapi hal itu yang aku baca. Keluarga besar Brigadir J juga masih bertanya tentang luka-luka yang muncul. Nggak mungkin hanya tembakan. Aku sendiri merasa prihatin. Karena ada dua putra bangsa yang otomatis karirnya redup," tukasnya.
Ramalan yang dianggap tidak logis, lanjut Rara, bisa saja menjadi logis atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sebelumnya Rara juga mengaku berkomunikasi dengan arwah Brigadir J.
"Ini adalah sosok yang saya ajak komunikasi, seseorang yang baru saja meninggal,” kata Rara dikutip dari Fin.co.id.
Seperti diberitakan, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki. (ima/rtc)