KOTA TEGAL - Pemerintah Kota Tegal diminta untuk segera menambah mobil penyedot air dan membangun polder di dua kecamatan.
Hal itu, untuk mengurangi dampak yang diakibatkan adanya bencana banjir dan rob yang masih saja kerap melanda wilayah Kota Bahari.
Ketua DPRD Kusnendro sesaat setelah menghadiri acara di Kejaksaan mengatakan, beberapa wilayah di Kota Tegal kerap dilanda banjir dan genangan. Apalagi setelah terjadi hujan dengan intensitas sedang maupun besar.
"Seperti yang terjadi pada Sabtu (16/7) kemarin. Hampir didapati seluruh wilayah di empat kecamatan tergenang air. Sehingga ini perlu ada penanganan khusus," katanya.
Karenanya, kata Kusnendro, penanganan banjir, genangan air maupun rob menjadi skala prioritas dalam pembahasan APBD 2023. Salah satu upaya untuk mengurangi dampaknya dengan memanfaatkan mobil penyedot air.
"Saat ini, Pemkot Tegal, telah memiliki satu unit mobil yang berfungsi menyedot air pada genangan-genangan tertentu. Untuk kemudian dipindah ke beberapa polder atau embung yang tersedia," ujarnya.
Untuk tahun ini, ujar Kusnendro, kembali dianggarkan untuk membeli dua unit. Sehingga, harapannya pemkot bisa mengoptimalkan fungsinya agat dapat meminimalisir dampak banjir.
Selain itu, kata Kusnendro, dirinya juga telah mengusulkan dua polder baru di wilayah Kelurahan Muarareja dan Kelurahan Tegalsari. Tepatnya di RW 10 wilayah Kandang Menjangan. Lahan telah disediakan pemkot, tinggal mendapat akses ke pemerintah pusat.
"Karena untuk membangun polder dibutuhkan anggaran yang cukup besar," tandasnya.
Kusnendro menambahkan, jika nantinya usulan itu terrealisasi, maka dirinya akan mengusulkan kembali pembangunan polder di wilayah Kecamatan Tegal Selatan. (muj/ima)