JAKARTA - Usai peristiwa baku tembak antara dua ajudannya, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo disebut-sebut akan dicopot dari jabatannya. Dua ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo itu adalah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan Bharada E.
Dalam kejadian itu, Brigadir J tewas seketika akibat ditembak Bharada E. Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) lalu.
Kabarnya posisi Ferdy Sambo akan digantikan Brigjen Pol Hendro Pandowo, yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya. Sebelumnya, Hendro yang diketahui alumnus Akpol 1991 itu pernah menjadi Karo Provos Propam Polri.
Selama menjabat Kadiv Propam sejak 16 November 2020, Ferdy Sambo dikenal cukup tegas. Tugas utamanya adalah menjaga marwah dan citra institusi Polri serta dikenal tidak kompromi kepada anggota Polri yang melanggar aturan.
"Benar katakan benar, salah katakan salah," tegas Ferdy Sambo pada penutupan pelatihan pama akreditor gelombang 1 TA 2022 pada 16 Juni 2022 di Gedung LPPI seperti yang dikutip dari akun Instagram @divpropampolri.
Di video lainnya, Ferdy juga mengingatkan personel Polri agar tidak melanggar aturan yang sudah ada. Terutama soal pemerasan dan gratifikasi. "Kau terima uang, kau saya sikat sama saya. Karena saya tidak mengenal itu. Dan sekarang kita pertegas di situ," paparnya.
Seperti diketahui, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki. Informasi yang dihimpun tim penyelidik, insiden penembakan terjadi karena Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat melecehkan istri Ferdy Sambo yaitu Ny Putri Ferdy Sambo.
Yosua diketahui masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan menodongkan pistol. "Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin (11/7).
Melihat kehadiran Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo berteriak histeris. Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2. Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.
Begitu sampai di depan kamar, Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat menegurnya. Karena panik, Yosua langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.
"Dia pun menghindar. Bharada E pun membalas menembak. Tembakannya mengenai sasaran dan menewaskan Yosua," papar Ramadhan.
Saat peristiwa itu terjadi, Ferdy Sambo tidak ada di rumah. Dia tengah menjalani tes PCR. Dari hasil olah TKP, Brigadir Yosua melepaskan tembakan sebanyak 7 kali. Sedangkan Bharada E membalas tembakan 5 kali. (*)