Gara-gara Jokowi Larang Ekspor CPO, 7 Juta Buruh Sawit Terancam Nganggur Kehilangan Pekerjaan

Rabu 04-05-2022,10:00 WIB

Larangan ekspor crude palm oil (CPO) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mengancam jutaan pekerja atau petani sawit di Tanah Air. Mereka yang bekerja di sektor hulu, hilir, dan rantai pasokan sawit diprediksi akan kehilangan pekerjaannya.

Prediksi itu disampaiakan Labor Institute Indonesia atau Institute Kebijakan Alternatif Perburuhan Indonesia melihat kebijakan pemerintah yang melarang ekspor sawit dan segala produk turunannya.

"Bertepatan peringatan hari buruh Internasional, lebih kurang 7 juta pekerja/petani sawit akan kehilangan pekerjaan," kata Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/5).

Labor Institute mengklaim telah menerima laporan bahwa jam kerja pekerja/buruh sawit di berbagai tingkatan sudah mulai berkurang karena kebijakan ekspor tersebut.

Sebagai contoh, kata dia, para pekerja transportasi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut muat, bahkan waktu kerja mereka sudah mulai berkurang.

"Hal tersebut terjadi karena perusahaan sawit mulai melakukan kebijakan pengurangan produksi," lanjutnya.

Ia berpendapat, pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa saja terjadi apabila pemerintah tidak mengevaluasi penghentian sementara ekspor sawit tersebut. Sebab, banyak orang tergantung akan produksi sawit beserta turunannya.

"Belum lagi 2 juta lebih petani yang mengelola kebun sawit mandiri akan berdampak atas kebijakan tersebut," tandasnya. (rmol/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait