Adams Oligarki

Minggu 09-01-2022,08:00 WIB

Adams juga suka humor: ia tertangkap kamera lagi di sebuah klub malam. "New York itu bergelar kota yang tidak pernah tidur. Saya harus tahu kualitas kehidupan malamnya," kilahnya.

Orang seperti Adams bisa terpilih jadi wali kota New York karena zaman memang sudah berubah. Tidak ada lagi kelompok penekan yang kaya raya di sana.

Dulu, di sana ada kelompok disebut Tammany Hall. Biasa juga disebut ''Mesin Tammany''. Siapa pun tidak bisa menjadi wali kota New York kalau tidak direstui oleh gang pengusaha besar itu. Mereka jugalah yang menjadi sumber dana. Bahkan para calon presiden Amerika juga takut kalau terlihat memusuhi Tammany Hall.

Begitu berkuasa kelompok Hammany itu. Di balik layar. Merekalah yang mengatur proyek-proyek besar di New York.

Takdirlah yang mengakhiri sejarah hitam campur tangan oligarki di New York. Dan takdir itu datang hanya dari seorang pelacur.

Waktu itu yang menjadi wali kota adalah James Walker. Ia didukung penuh oleh Tammany Hall. Semasa Walker itulah New York lagi seru-serunya membangun infrastruktur. Di segala bidang infrastruktur perkotaan. Termasuk jalan-jalan lebar bebas hambatan.

Terjadi korupsi besar-besaran. Sogok-menyogok. Tapi Walker terpilih lagi. Dengan suara lebih besar. Kepercayaan diri kian tinggi. Polisi pun ia atur. Ia lindungi.

Seorang wanita ditangkap. Tuduhannya: ia jadi pelacur ilegal. Wanita itu dianggap bisa membahayakan. Begitu seriusnya kasus ini sampai dibentuk komisi penyelidik.

Seorang wanita lainnya membocorkan rahasia: polisi telah salah tangkap. Keesokan harinya wanita pelapor ini ditemukan mati dengan bekas leher dicekik.

Hukum masih bisa tegak di sana: skandal ini terbongkar. Walker mulai dikaitkan dengan pembunuhan itu. Korupsinya pun terungkap.

Walker melarikan diri ke Prancis: bersama pacarnya, seorang bintang panggung di teater Broadway. Setelah ia lebih dulu menceraikan istrinya.

Seorang pelacur mengakhiri karir Walker. Juga mengakhiri dominasi oligarki yang legendaris di sana.

Orang seperti Adams pun –80 tahun kemudian– bisa terpilih sebagai wali kota New York. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar melalui http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Tags :
Kategori :

Terkait